Metapos, Banyuwangi – Memasuki bulan Ramadan 1443 Hijriah, Self-Regulatory Organization (SRO) Pasar Modal Indonesia yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kembali melanjutkan kegiatan corporate social responsibility (CSR) dalam rangka memperingati 44 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia (HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia).
Berbeda dengan kegiatan CSR sebelumnya, SRO untuk pertama kalinya memberikan bantuan berupa ambulans laut dengan tujuan untuk memberikan kemudahan akses kesehatan bagi
masyarakat yang tinggal di kepulauan.
Bantuan ambulans laut yang dilengkapi oleh peralatan medis tersebut diserahkan secara simbolis oleh Ketua HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia sekaligus menjabat sebagai Direktur KSEI Syafruddin kepada Pendiri dan Pembina GUSDURian Peduli Alissa Wahid di lokasi galangan kapal kecamatan Blimbingsari, Jawa Timur. Penyerahan tersebut juga disaksikan Deputi Direktur Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur Mohamad Eka Gonda Sukmana, Wakil Ketua HUT ke-44 sekaligus menjabat sebagai Direktur KPEI, Iding Pardi. Terdapat 4 unit ambulans laut yang diserahkan kepada GUSDURian Peduli untuk digunakan di Riau, Nusa Tenggara Timur (NTT), Halmahera Utara, dan Maluku Tenggara.
Ketua HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia Syafruddin dalam sambutannya menyampaikan, “Pemberian bantuan ambulans laut merupakan bentuk kepedulian pasar modal di bidang kesehatan karena melihat tingginya kebutuhan masyarakat yang berada jauh dari perkotaan, khususnya di daerah kepulauan. Sebagai bagian dari layanan kesehatan yang dikelola oleh lembaga terkait, kami berharap ambulans laut ini dapat secara optimal dimanfaatkan oleh masyarakat umum yang membutuhkan”, jelas Syafruddin.
Lebih lanjut Syafruddin menambahkan, pemberian ambulans laut sangat tepat dengan kondisi geografis di Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Masyarakat yang tinggal di daerah kepulauan masih minim dari jangkauan fasilitas dan tenaga kesehatan, khususnya di masa pandemi COVID-19
dengan jumlah kasus positif yang cukup tinggi. “Melihat keterbatasan fasilitas dan minimnya tenaga kesehatan di daerah kepulauan, kehadiran ambulans laut ini diharapkan dapat membantu penanganan pasien yang memerlukan tindakan cepat,” pungkas Syafruddin.
Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 4 dan Perizinan, Kantor Regional 4 OJK Mohamad Eka Gonda Sukmana memastikan bahwa OJK bersama regulator Pasar Modal Indonesia lainnya selalu bersinergi baik dalam bidang sosial maupun ekonomi. “Dalam kondisi yang sulit, OJK dan SRO tetap bersama bergerak di bidang sosial khususnya untuk membangkitkan perekonomian di Indonesia. Selain itu, OJK terus bersinergi untuk meningkatkan literasi keuangan sektor pasar modal terutama di Jawa Timur,” ucap Eka.
Alissa Wahid menyambut baik bantuan dari pasar modal Indonesia “Kita negara kepulauan tapi berpikir sebagai negara daratan dan kita jarang sekali melihat realita yang ada. Banyak cerita bagaimana masyarakat yg tinggal di kepulauan harus menempuh hingga 4 jam untuk pergi ke puskesmas, atau bidan yang harus naik kapal untuk bertugas.
Tidak heran indeks pembangunan manusia rendah, layanan kesehatan masih buruk dan angka kematian ibu dan bayi tinggi, terutama di Asia yg masih tinggi,” kata Alissa. Adapun keempat daerah yang diberikan armada ambulans laut dipilih dengan mempertimbangkan beberapa hal, seperti tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih rendah, serta kondisi fasilitas dan tenaga kesehatan di daerah yang tidak mendukung, khususnya di masa pandemi dengan kebutuhan penanganan kesehatan yang lebih cepat.
Sebagai salah satu rangkaian acara peringatan HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia, dana CSR telah terkumpul sejak 10 Agustus 2021 yang diperoleh dari pendapatan transaksi Bursa dan jasa Kustodian Sentral selama Agustus sampai dengan Desember 2021. Selain itu, SRO juga menerima dana dari 92 pelaku industri pasar modal Indonesia, diantaranya adalah perusahaan tercatat, perusahaan efek dan pihak lain. Hingga 30 Desember 2021, total dana yang terkumpul adalah sebesar Rp66,08 miliar, dengan Rp40,92 miliar berasal dari pendapatan transaksi bursa dan jasa kustodian sentral, Rp25,16 miliar dari donasi dalam bentuk dana, dan Rp394 juta berupa donasi dalam bentuk natura dari pelaku pasar modal Indonesia.
Hingga Desember 2021, total dana yang sudah digelontorkan SRO dalam rangka HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia untuk kegiatan CSR ini mencapai Rp53,13 miliar untuk berbagai kegiatan, antara lain pelaksanaan vaksinasi sebanyak lebih dari 500.000 orang di 91 lokasi yang tersebar di 18 Provinsi, kegiatan donor darah yang telah berhasil mengumpulkan sekitar 15.000 kantong darah dan 219 kantong darah plasma, santunan kepada 333 ahli waris tenaga kesehatan, serta pemberian makan siang rutin kepada 390 tenaga pemakaman umum.
Kegiatan juga dilaksanakan dalam bentuk dukungan penyediaan alat-alat kesehatan seperti tabung oksigen dan oksigen konsentrator ke rumah sakit serta puskesmas, termasuk juga ambulan darat maupun laut. Secara khusus, bantuan juga telah disalurkan melalui Pusat Analisis Determinan Kesehatan (PADK) – KEMENKES dalam bentuk oksigen konsentrator dan oximeter senilai hampir Rp2 miliar.
Mengemban amanah untuk mengalokasikan dana tersebut, SRO dengan didukung OJK,menyelenggarakan kegiatan CSR secara berkesinambungan untuk penanggulangan pandemi COVID-19 hingga saat ini. Hal ini sesuai dengan tema HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia, yaitu ‘Sinergi Pasar Modal Bagi Pemulihan Ekonomi’, yang mengusung semangat untuk memulihkan kesehatan masyarakat, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia