Metapos.id, Jakarta – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mencatatkan pertumbuhan positif pada kinerja operasional maupun keuangan perusahaan pada kuartal I 2022. Di mana pendapatan bulan Maret 2022 mencapai Rp7,1 triliun atau meningkat 7 persen year on year (yoy).
“Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik. Serta transformasi yang terus berjalan di internal perusahaan, kami optimis kinerja Pelindo akan terus meningkat dan dapat memenuhi harapan para pemegang saham,” ujar Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis, 12 Mei.
Kata Arif, dalam empat bulan ini arus peti kemas mencapai 4,2 juta TEUS atau meningkat sebesar 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Tak hanya itu, arus barang yang terealisasi sebesar 37 juta ton, tumbuh 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, arus kapal yang keluar masuk pelabuhan mencapai 283 juta GT atau tumbuh sebesar 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan arus penumpang juga tercatat mencapai 2,5 juta orang atau meningkat 38 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sejalan dengan peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat pascapandemi di tanah air.
“Kinerja keuangan juga menunjukan tren positif yaitu pendapatan bulan Maret 2022 mencapai Rp7,1 triliun atau meningkat 7 persen year on year (yoy),” katanya.
Sementara itu, EBITDA terealisasi sebesar Rp2,2 triliun atau naik sebesar 7 persen yoy dan laba bersih tercatat sebesar Rp670 miliar, tumbuh 46 persen yoy.
Memasuki enam bulan paska penggabungan Pelindo, kata Arif, perseroan telah mengambil sejumlah langkah aksi korporasi, di antaranya yaitu penyelesaian Inbreng atau pengalihan saham Pelindo pada anak perusahaan kepada Subholding sesuai dengan kluster masing-masing yaitu kepada Subholding Terminal Petikemas (SPTP), Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT), Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), dan Subholding Pelindo Solusi Logistik (SPSL).
Langkah ini dilakukan untuk mempertajam core competence dan spesialisasi bisnis Pelindo pascamerger, yang diharapkan dapat bermuara pada peningkatan layanan dan konektivitas kepelabuhanan, serta integrasi rantai nilai pelabuhan-hinterland.
Masing-masing subholding akan menjalankan perannya yakni SPTP berfokus kepada pelayanan dari sisi peti kemas; SPMT berfokus kepada pelayanan untuk barang non kargo; SPJM berfokus memberikan pelayanan unggul untuk mendukung tiga subholding lainnya dari sisi jasa kapal, peralatan, serta jasa pelabuhan lainnya; serta SPSL berfokus untuk mengintegrasikan rantai nilai pelabuhan-hinterland serta mewujudkan aliran perdagangan yang lebih efisien.
“Pelindo akan terus berupaya menjaga kelancaran arus barang dan penumpang di Pelabuhan melalui kesiapan operasional 24 jam selama 7 hari, dengan SDM yang handal, didukung teknologi serta sistem digitalisasi yang terbarukan untuk menjangkau seluruh aktivitas layanan kepelabuhanan,” ucapnya.