Jakarta,Metapos.id – Indonesia melalui BUMN Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) akan mengekspor pupuk sebanyak 490.000 ke Kamboja. Ekspor pupuk ini dilakukan setelah Indonesia menerima impor beras sebanyak 10.000 ton dari Kamboja.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa Indonesia tidak hanya menerima beras impor dari Kamboja, tetapi kerja sama bilateral antara Indonesia-Kamboja juga membuka peluang ekpor pupuk.
“Kita tidak semata-mata hanya mengimpor saja dari Kamboja dan menjadi net importir, tidak seperti itu. Jadi kita beli beras, pada saat yang sama kita jual pupuk untuk membantu produksi pangan dunia,” katanya dalam keterangan resmi, ditulis Jumat, 3 November.
Arief mengatakan ekpor pupuk dari Indonesia ke Kamboja ini akan dilakukan melalui BUMN Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Di mana, Indonesia siap mengekpor sebanyak 490.000 ton pupuk.
Lebih lanjut, Arief mengatakan jumlah tersebut juga telah ditentukan setelah mengamankan kebutuhan pupuk nasional, termasuk buffer-nya.
“Ada sebanyak 490.000 ton untuk ekspor ke Kamboja yang saat ini bisa disiapkan. Angka ini tentunya setelah mengamankan kebutuhan pupuk nasional termasuk buffer-nya,” tuturnya.
Arief mengatakan merujuk data dari General Department of Customs and Excise (GDCE) Kamboja, pada periode Januari sampai September 2023, tercatat nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dengan Kamboja mencapai 808,07 juta dolar AS.
Angka nilai perdagangan tersebut meningkat 18,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang tercatat sebesar 681,25 juta dolar AS. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia berkisar 95 persen dari total perdagangan.
Apabila Indonesia mengirimkan pupuknya ke Kamboja, kata Arief, artinya Indonesia berkontribusi terhadap kemajuan pangan dunia. Menurut dia, ini menjadi kebahagiaan Indonesia.
“Karena ini yang namanya kerja sama bilateral, take and give-nya ada disini, saling membantunya ada disini, untuk kemajuan pangan dunia. Terlebih Indonesia merupakan salah satu negara di dunia penghasil pupuk yang baik, kita punya 5 pabrik mulai dari Aceh sampai Kalimantan Timur,” tandasnya.