Jakarta,Metapos.id – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) terus memperkuat ekosistem ekonomi Islam sebagai strategi untuk mendorong percepatan inklusi keuangan syariah di Indonesia, baik dari sisi pengelolaan dana, manajemen keuangan serta pembiayaan.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menjelaskan pengembangan ekosistem ekonomi Islam tersebut dilakukan melalui pemberdayaan dan penguatan ekosistem pesantren, sekolah Islam, bisnis layanan ibadah haji dan umrah hingga ekosistem manajemen masjid.
“BSI bertekad menjadi partner keuangan syariah yang kompeten dan siap secara digital. Agar nantinya ekosistem pesantren, sekolah dan lembaga pendidikan Islam, bisnis haji dan umrah, manajemen pengelolaan masjid akan terstruktur dari sisi manajemen keuangan syariahnya,” kata Anton.
Dari data yang dimiliki Perseroan, tercatat hingga September 2023 BSI tengah mengembangkan lebih dari 31.000 pesantren, dengan dana kelolaan mencapai Rp928 miliar. Adapun dana kelolaan sekolah Islam mencapai Rp4,5 triliun, yang mencakup lebih dari 187.000 sekolah.
Untuk ekosistem haji dan umrah, saat ini BSI telah mendapat kepercayaan 4,87 juta nasabah dengan dana kelolaan mencapai Rp11,4 triliun, sedangkan melalui pemberdayaan ekosistem masjid sudah mencapai lebih dari 270.000 nasabah.
“Saat ini, BSI telah memiliki cash management system yang bisa digunakan untuk korporasi, lembaga dan perorangan untuk mengontrol keuangannya. Sehingga cashflow dapat dikelola oleh pihak internal institusi. Selain itu, masyarakat juga bisa menggunakan BSI Mobile untuk mengakses lebih cepat transaksi pendanaan, non finansial, finansial maupun transaksi sosial seperti ZISWAF,” ujarnya.
Pemberdayaan ZISWAF
Selain itu, Perseroan juga secara bertahap terus memberdayakan transaksi sosial zakat, infak, sedekah dan waqaf (ZISWAF). Instrumen keuangan syariah tersebut memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat secara berkelanjutan, jika diberdayakan melalui program-program produktif yang bergulir.
“Di BSI sendiri, dukungan memfasilitasi ZISWAF dilakukan dalam bentuk fitur zakat, infak, waqaf dan berbagai fitur program donasi di BSI Mobile. Di antaranya donasi kemanusiaan, donasi anak yatim, donasi pendidikan hafidz Al Quran, program sedekah makan, program bangun masjid di atas kapal, program bantuan bencana alam, dan sebagainya,” lanjutnya merinci.
Tercatat hingga September 2023, jumlah user BSI mencapai 5,90 juta bertumbuh 32,8% secara tahunan. Adapun transaksinya mencapai 266,29 juta kali bertumbuh 42,25% secara tahunan. Sedangkan nilai transaksi ZISWAF sendiri mencapai lebih dari Rp80 miliar, sekitar 7 juta transaksi.
“Artinya, preference masyarakat terhadap transaksi halal terus mengalami kenaikan. Hal ini seiring dengan upaya-upaya BSI dalam mendorong peningkatan inklusi keuangan syariah,” pungkas Anton.