JAKARTA,Metapos.id – PT Bumi Menara Internusa (BMI) sebagai perusahaan
pengolahan hasil laut dengan orientasi ekspor sadar akan pentingnya pemberdayaan masyarakat pesisir. Pemberdayaan masyarakat pesisir sebagai salah satu stakeholder utama perusahaan diiringi dengan penguatan praktik budidaya perikanan yang berkelanjutan.
DIrektur BMI, Hetty Diana mengatakan, keswadayaan merupakan sumber daya kehidupan yang abadi dan sekaligus modal utama masyarakat pesisir untuk mengembangkan dan mempertahankan diri di tengah masyarakat lainnya. Masyarakat pesisir sangat berkaitan erat
dengan kelautan dan perikanan, maka dari itu, praktik kelautan dan budidaya perikanan harus memenuhi aspek keberlanjutan.
“Sejak 2008, sejak pertama kali mengembangkan pembinaan tambak, BMI sangat memperhatikan aspek keberlanjutan dalam usahanya. Hal ini kami jalankan dengan menggandeng pihak-pihak yang berkompeten untuk melakukan pendampingan serta transfer
pengetahuan dan teknologi kepada para ribuan petani tangkap dan tambak di delapan lokasi di seluruh Indonesia.
Organisasi tersebut diantaranya adalah WWF melalui program Seafood
Savers, Yayasan Sustain Aqua Indonesia (YSAI) dan Asosiasi Perikanan Pole & Line dan Handline Indonesia (AP2HI),” ujar Diana.Dimulai dengan bekerjasama dengan Seafood Savers sejak November 2016, BMI mendorong praktik budidaya perikanan yang berkelanjutan dan mendorong para petani tambak binaan untuk mendapatkan sertifikasi dari Best Aquaculture Practices (BAP) maupun Aquaculture Stewardship Council – ASC Shrimps.
Dalam proses pembinaan tersebut, petani tambak binaan terlibat dalam menjalankan program Aquaculture Improvement Program (AIP) yang merupakan upaya multi-stakeholder untuk mengatasi tantangan lingkungan dalam produksi akuakultur.
Bahkan, BMI menjadi perusahaan pertama di dunia yang memfasilitasi pelatihan auditor BAP sejak 2007.
“Berbagai program yang diinisiasi BMI memberikan akses kepada petani tambak terhadap teknologi modern dan pelatihan, untuk meningkatkan produktivitas tambak mereka. Satu hal lain yang penting adalah untuk meningkatkan kemampuan petani kita sebagai bekal kehidupan yang
berkelanjutan serta menciptakan perikanan tambak dan perikanan tangkap yang berkelanjutan.
Sejauh ini penerima manfaat dari program pembinaan masyarakat pesisir telah mencapai ribuan petani yang bersasal dari 8 lokasi dimana BMI beroperasi.
Program pemberdayaan nelayan dan petani tangkap yang dilakukan perusahaan juga mempertimbangkan aspek lingkungan. BMI terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan pesisir,
seperti menjaga kebersihan pesisir, mengontrol buangan limbah tambak serta melakukan penanaman mangrove, seperti yang sudah dilakukan perusahaan pada daerah Situbondo dan Probolinggo Jawa Timur.
“Melalui berbagai upaya pemberdayaan ini, diharapkan nelayan, petani tambak, dan petani tangkap dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. PT Bumi Menara Internusa berkomitmen untuk terus berperan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di komunitas pesisir, dan akhirnya memberikan manfaat yang berkelanjutan terhadap industri perikanan nasional,” tutup Diana.