Jakarta,Metapos.id – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 5 persen di akhir 2023 tercermin dari Mandiri Spending Index (MSI) terus meningkat.
“Kami optimistis bahwa ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh di atas 5 persen di akhir 2023. Inflasi per Oktober yang terjaga 2,56 persen jauh lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi di bulan Desember 2022 yang mencapai 5,5 persen, namun kami prediksikan tingkat inflasi bisa mencapai 3 persen di akhir 2023,” ucap Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo dalam Public Expose Live, Senin, 27 November.
Sigit menambahkan, terdapat adanya perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 days reverse repo rate (BI7DRR) yang naik 25 basis poin dari 5,75 persen menjadi 6 persen, diperkirakan masih akan terjaga dalam level tersebut hingga akhir tahun ini.
Sementara dari sisi kinerja saham, BMRI melihat masyarakat dan investor mengapresiasi kinerja positif yang tercermin pada pertumbuhan saham BMRI sebesar 21,4 persen secara year to date (ytd) hingga September 2023.
“Pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta rata-rata dari agregat 10 bank dengan aset terbesar di Indonesia. Adapun penopang dari kinerja keuangan yang baik, di mana kredit dan dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi tumbuh secara year on year dibandingkan rata-rata industri,” jelas Sigit.
Sigit menyampaikan, BMRI masih menunjukan kinerja positif dari sisi kinerja bisnis dan lebih tinggi dari industri perbankan, tercermin dari kredit konsolidasi Bank Mandiri per September 2023 tumbuh 12,7 persen dan DPK tumbuh 6,6 persen (yoy) per September 2023.
Sedangkan secara nasional kredit perbankan tumbuh 8,96 persen (yoy) dan DPK 6,5 persen (yoy).
Menurut Sigit, pihaknya masih tetap menjaga komunikasi dalam menyampaikan strategi jangka pendek dan jangka panjang kepada investor dan juga masyarakat untuk tingkatkan kepercayaan kepada perseroan.
“Kami percaya perseroan dapat bertumbuh dan bukukan profitabilitas tinggi dengan strategi yang tepat didukung kerja keras seluruh pekerja Bank Mandiri,” tuturnya.
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menyampaikan, pihaknya tetap optimistis bisa mencetak kinerja yang juga optimal pada akhir tahun didorong sektor pemerintahan, makanan minuman, telekomunikasi, energi dan air, jasa keuangan, dan pengolahan terkait hilirisasi minerba.
“Untuk itu kami proyeksikan kredit konsolidasi masih sesuai dengan guidance akhir tahun ini 10 persen hingga 12 persen dengan tetap memperhatikan manajemen risiko yang prudent,” ucapnya.