Jakarta ,Metapos.id – Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail buka suara terkait perkembangan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) yang sempat terkatung-katung.
Dikatakan Arsal pihaknya masih berproses dengan beberapa investor serta melakukan berbagai kajian dengan penuh kehati-hatian. Menurutnya, dalam melakukan investasi perlu meninjau sisi keekonomian proyek agar dapat berjalan sesuai dengan rencana.
“Untuk melalukan investasi itu kita juga harus melihat dari sisi keekonomiannya karena jangan sampai sisi keekonomiannya menganggu keuangan dari PTBA,” ujar Arsal kepada awak media, Rabu, 8 Mei.
Arsal mengatakan pihaknya tetap berkomitmen mendukung program pemerintah untuk hilirisasi batu bara serta memastikan pihaknya memiliki sumber daya yang cukup
“Cuman tekonologi untuk memproses batu bara menjadi hilirisasi kita sedang lakukan kajian,” sambung Arsal.
Sejatinya proyek ini sudah berjalan namun tersendat karena perusahaan Amerika Air Product hengkang dan memilih berinvestasi pada industri hijau.
Terkait pengganti Air Product, Arsal memastikan pihaknya masih melakukan penjajakan dengan perusahaan asal China.
“Dengan China ya masih berproses,” ujarnya singkat.
Sebelumnya Arsal menyebut perusahaan asal China, East China Engineering Science and Technology Co Ltd (ECEC) berpotensi menggantikan Air Product.
“Research and Development masih kami lakukan. Dari kolaborasi dan penelitian kami harap ada inovasi skala keekonomian sehingga hilirisasi bisa dijalankan dengan dukungan kuat dari pemerintah,” pungkas Arsal.