Jakarta , Metapos.id – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menyampaikan Indonesia memerlukan rasio investasi ke PDB sebesar 41 persen hingga 47 persen agar pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6 persen hingga 7 persen.
“Jika kita ingin [ekonomi] tumbuh 6-7 persen, maka dibutuhkan rasio investasi terhadap PDB antara 41-47 persen,” jelasnya dalam agenda Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024, Senin, 29 Juli.
Shinta menyampaikan pertumbuhan ekonomi RI saat ini masih stagnan di kisaran 5 persen hingga 2024. Sementara itu, rasio investasi terhadap PDB tercatat sebesar 29 persen pada akhir 2023.
“Jadi Ini menandai pekerjaan rumah kita masih panjang,” katanya.
Shinta menyampaikan salah satu masalah investasi yang dihadapi Indonesia yaitu incremental capital output ratio (ICOR). Menurutnya saat ini ICOR Indonesia masih cukup tinggi yakni 6,8 persen, atau tidak kompetitif dengan negara di Kawasan Asean yang ICOR nya di kisaran 4 persen hingga 5 persen.
Shinta menyampaikan dengan kondisi ICOR yang masih tinggi akan menghambat investasi yang masuk, sehingga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi membutuhkan tambahan rasio investasi terhadap PDB sebesar 6,8 persen.
Untuk itu, Shinta menyampaikan Indonesia membutuhkan meningkatkan efisiensi pada berbagai biaya-biaya usaha universal, cost of finance, cost of compliance, juga biaya energi, listrik, tenaga kerja dan lain-lain
Di sisi lain, Shinta menyampaikan bahwa Indonesia juga membutuhkan pendalaman finansial, yang ditandai dengan peningkatan skala pembiayaan dan perluasan distribusi dari pada pembiayaan usaha untuk sektor-sektor usaha yang saat ini masih membutuhkan pembiayaan usaha yang memadai.
Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengaku bertaruh dengan beberapa menteri dari negara lain terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bisa tumbuh mencapai 8 persen di masa kepemimpinannya.
“Kalau saya lebih berani lagi. Kita harus berani menaruh sasaran yang lebih tinggi. Kalau saya optimistis kita bisa mencapai 8 persen pertumbuhan. Saya taruhan dengan beberapa menteri dari sebuah negara tetangga,” katanya dalam peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 White Paper One Map Policy Beyond 2024, Kamis, 18 Juli.
Namun sayangnya, Prabowo enggan mengungkap negara mana yang bertaruh dengan dirinya. Prabowo bilang jika pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil mencapai 8 persen, para menteri negara tersebut akan mentraktirnya makan malam.
“Saya tidak sebut negara mana. Tapi ada beberapa menteri dari sebuah negara taruhan sama saya. Dia bilang your excellency, if you can achieve 8 percent growth, once, sekali saja dalam lima tahun yang akan datang, kita mencapai 8 persen. Mereka they are going to buy me dinner. Mereka akan beli makan malam untuk saya!” tuturnya.