Jakarta, Metapos.id – Bank Indonesia (BI) ungkap akan memperkuat Layanan transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dengan memanfaatkan Near Field Communication (NFC) atau QRIS Tap untuk transportasi publik, seperti MRT dan KRL pada kuartal I-2025.
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendrata menyampaikan implementasi ini merupakan bagian dari perluasan fitur QRIS pada kuartal -2025. Setelah sebelumnya diuji coba pada layanan transportasi Damri dengan sistem flat rate.
“Dalam waktu dekat, kita akan melakukan piloting QRIS Tap untuk variable rate. Multiple rate itu untuk MRT dan KRL. Jadi, mudah-mudahan semuanya bisa full implemented di kuartal I-2025,” kata Filianingsih dalam konferensi pers, Rabu, 15 Januari.
Lebih lanjut, BI mencatat pertumbuhan signifikan pada transaksi QRIS sepanjang tahun 2024. Dengan volume transaksi meningkat 175 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dan nominal naik 166 persen.
Filianingsih menargetkan, volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 6,5 miliar dengan 58 juta pengguna dan 40 juta merchant.
Di sisi lain, sistem pembayaran digital terus menjadi penggerak utama pertumbuhan transaksi ekonomi di Indonesia. Pada tahun 2024, pembayaran digital mencatatkan 34,5 miliar transaksi, tumbuh 36,1 persen (yoy), dengan proyeksi peningkatan hingga 52,3 persen pada 2025.
Sementara itu, volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS mencapai 10,3 juta transaksi atau tumbuh 3,1 persen (yoy) dengan nilai Rp126,3 ribu triliun, meningkat 17,6 persen (yoy) pada tahun 2024.
Pada tahun 2025, volume transaksi BI-FAST diperkirakan tumbuh 34,1 persen yoy dan nilai transaksi BI-RTGS diperkirakan tumbuh 11,4 persen yoy.
Sementara itu, dari sisi pengelolaan uang Rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 9,3 persen yoy menjadi Rp 1.204,5 triliun pada akhir Desember 2024 dan diperkirakan tumbuh 5,7 persen yoy pada tahun 2025.