Jakarta, Metapos.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan Kementerian Perdagangan mulai menarik produk minyak goreng kemasan sederhana merek Minyakita, dengan takaran kurang dari satu liter yang beredar di pasaran.
“(Minyakita dengan takaran kurang dari 1 liter) yang di lapangan sudah kita tarik. Kita sudah mulai tarik,” kata Budi kepada wartawan di Jakarta, Senin, 10 Maret.
Budi mengatakan kasus Minyakita dengan takaran kurang dari 1 liter bukan kali pertama ditemukan. Menurut Budi, sebelumnya sudah pernah ditemukan pada 24 Januari 2025 lalu.
Lebih lanjut, Budi bilang pelanggaran tersebut dilakukan PT Navyta Nabati Indonesia (NNI) dan kasus tersebut sudah diselesaikan dengan menyegel perusahaan agar tidak dapat lagi beroperasi.
“Pertama kan tanggal 24 Januari waktu itu, yang Navyta, yang Navyta Nabati. Itu kan sudah diselesaikan, perusahaan sudah segel, jadi sudah tidak bisa beroperasi lagi,” ucapnya.
Kemudian, sambung Budi, kasus serupa ditemukan pada tanggal 7 Maret. Dimana pelanggaran dilakukan oleh PT Artha Eka Global Asia (AEGA) dengan mengurangi takaran kemasan Minyakita.
“Kami tanggal 7 sebelumnya sebenarnya sudah dapat laporan dan kami sudah melakukan pengawasan ke PT AEGA (Artha Eka Global Asia) di Jalan Tole Iskandar. Ya, tanggal 7 itu kita ke Jalan Tole Iskandar di Depok. Tetapi perusahaan itu sudah tutup,” jelasnya.
Namun, sambung Budi, Kementerian Perdagangan kembali melakukan penyelidikan dan menemukan pabrik Minyakita milik PT AEGA pindah lokasi ke Karawang.
“Nah, sekarang kemudian kita selidiki, nah sekarang ketemu perusahaannya pindah di Karawang. Hari ini tim Satgas Polri dan Kemendag sedang di Karawang. Ya, jadi kita masih nunggu laporannya,” ucapnya
Budi mengatakan Kemendag telah mengetahui adanya produsen Minyakita yang melakukan kecurangan terkait takaran yang tidak sesuai alias kurang dari 1 liter sesuai yang ditetapkan pemerintah.
Lebih lanjut, Budi mengatakan infotmasi mengenai kecurangan tersebut diperoleh dari masyarakat serta tim Kemendag yang terjun langsung ke lapangan.
“Jadi itu sebenarnya sudah kita dari awal sebenarnya kita sudah tahu. Kita antisipasi, langsung kita kejar ke perusahaan,” katanya.