Jakarta, Metapos.id – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan sebanyak 69,5 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air belum mendapatkan akses pembiayaan di perbankan.
Berdasarkan catatan Kementerian UMKM, terdapat 30.178.617 unit usaha UMKM di seluruh Indonesia yang terdiri dari 99,71 persen usaha mikro, 0,24 persen unit usaha kecil dan 0,05 persen unit usaha menengah.
“Kami dari Kementerian UMKM ingin menyampaikan tantangan dalam pembiayaan akses meliputi tiga hal yaitu UMKM belum mendapatkan akses kredit sekitar 69 persen berdasarkan data OJK 2023,” ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa, 18 Maret.
Maman menambahkan, tantangan yang selanjutnya dihadapi adalah rasio kredit UMKM yang tercatat sebesar 20,3 persen berdasarkan SSKI BI 2024.
Padahal, lanjutnya, kementeriannya menargetkan rasio kredit UMKM sebesar 30 persen.
“Artinya target kita yang awalnya menargetkan kurang lebih 30 persen, kita sampaikan belum bisa mencapai target tersebut,” lanjut Maman.
Adapun tantangan ketiga yang dihadapi adalah tingginya Non Performance Loan (NPL) atau kredit macet UMKM yang menyentuh angka 4,02 persen
“Terkait NPL tentunya sama-sama memahami karena tidak mudah mengurus teknis pembiayaan peminjaman terhadap usaha mikro. Oleh karena itu angka 4 persen di satu sisi masih dikatakan di bawah target OJK, tapi di sisi lain cukup tinggi,” tandas Maman.