Jakarta, Metapos.id – PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) membukukan laba bersih sebesar Rp1,84 triliun di kuartal I tahun 2025.
Dikutip dari laporan keuangan perseroan, laba bersih perusahaan meningkat jika bandingkan raihan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,69 triliun.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, pertumbuhan laba serta kualitas aset yang baik mencerminkan penerapan manajemen risiko yang disiplin, yang terlihat dari perbaikan Gross Non-Performing Loan (NPL) menjadi 1,85 persen dari 2,14 persen pada periode yang sama tahun lalu.
“Kami terus memperkuat fondasi bisnis melalui pertumbuhan dengan prinsip kehati-hatian dan investasi strategis untuk mendukung penciptaan nilai jangka panjang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 April.
CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 24,8 persen dan 89,3 persen.
Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp371,0 triliun per 31 Maret 2025, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Di sisi lain total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp254,2 triliun dengan rasio current account and savings account (CASA) yang baik sebesar 67,4 persen.
Sementara itu, CASA meningkat sebesar 7,0 persen yoy yang didorong oleh hubungan dengan nasabah yang lebih erat sekaligus peningkatan layanan digital.
Jumlah kredit/pembiayaan naik 8,7 persen yoy menjadi Rp230,1 triliun, didorong oleh kinerja yang baik dari beberapa segmen utama.
Perbankan Korporasi mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 13,7 persen yoy, sementara Usaha Kecil Menengah (UKM) sebesar 7,6 persen yoy dan Perbankan Konsumer sebesar 5,5 persen yoy.
Kenaikan di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 27,9 persen yoy.