JAKARTA,Metapos.id – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengapresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang konsisten selama bertahun-tahun menggelar Program Pangan Murah Bersubsidi di wilayah Jakarta dan Kepulauan.
Hal tersebut dikatakan Mendag Zulkifli saat meninjau Operasi Pasar Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) yang digelar di Pasar Induk Beras Cipinang, Senin 3 Oktober.
Menurutnya kenaikan harga beras sangat berdampak pada angka inflasi di Indonesia sehingga harus dijaga agar tetap stabil, karena itu lanjutnya salah satu langkah untuk menjaga harga beras adalah dengan subsidi harga yang diberikan pemerintah daerah.
“Ini butuh pemerintah daerahnya responsnya cepat dan Program Pangan Murah Bersubsidi yang dilakukan oleh Pemprov DKI adalah contoh konkrit respon yang tepat dari pemerintah daerah,” katanya.
Zulkifli mencontohkan, harga beras di Jakarta masih stabil lantaran pemerintah daerah melakukan intervensi dengan memberikan subsidi harga.
“Berapapun gejolak harga di pasar itu Pemda jamin harganya stabil itu selisihnya enggak banyak, kira-kira Rp 1.000, enggak banyak tapi dengan itu harga tidak jadi bergejolak, sama seperti DKI harganya ada subsidi dari pada pemerintah daerah,” ujarnya.
Zulkifli juga mengatakan Presiden sangat aktif memantau perkembangan harga, pihaknya bersama Kementerian/Lembaga terkait menemui para pedagang beras untuk mengetahui penyebab kenaikan harga beras. Ia mengatakan, harga beras mestinya sudah mengalami penurunan tetapi faktanya justru pada bulan Agustus sampai September naik.
Lebih lanjut, terkait intervensi pemerintah daerah terhadap harga beras, Zulkifli mengatakan, Presiden Jokowi sudah .mengumpulkan Gubernur, Walikota dan Bupati.
“Jadi kita sekarang itu (harga beras) memang harusnya harga barang-barang pokok karena berpengaruh tinggi,” ucap dia.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi menyebutkan, total ada 1,1 juta warga Ibu Kota yang menerima manfaat program pangan murah bersubsidi dan dibagikan lewat 312 lokasi di seluruh Jakarta. Dari 312 lokasi tersebut, 159 di antaranya didistribusikan oleh Perumda Pasar Jaya di pasar-pasar Ibu Kota. Kemudian, 108 titik berada di RPTRA rumah susun, 30 lokasi di Kepulauan Seribu, sisanya didistribusikan Perumda Dharma Jaya dan Pasar Induk Beras Cipinang. Adapun paket pangan murah itu terdiri dari beras, daging, sapi, telur, ayam, ikan dan susu.
Pamrihadi menambahkan kegiatan distribusi pangan murah bersubsidi terbukti sangat membantu warga Jakarta dalam menghadapi gejolak harga pangan. Adapun sasarannya ada 1,1 juta warga penerima manfaat yang menerima manfaat dari program ini.
Menurutnya Program Pangan Murah Bersubsidi juga disalurkan melalui gerai PIBC. Di lokasi ini mampu menyalurkan sebanyak 1.500-2.000 paket untuk warga penerima manfaat.
“Gerai di PIBC ini dibuka sejak tahun lalu untuk melengkapi saluran distribusi program pangan murah, selain itu juga untuk memberikan kemudahan bagi warga sekitar yang ingin mengambil paket pangan murah,” jelas Pamrihadi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) DKI Suharini Eliawati menuturkan, program pangan murah bersubsidi itu berlangsung sejak Januari sampai Desember 2022. Adapun sasarannya adalah anak-anak pemegang Kartu Jakarta Pintar, Kartu lansia Jakarta, Disabilitas, Penghuni rumah susun, Guru honorer gaji max 1,1 UMP dan kemudian PJLP (PHL, PPSU) dengan upah minimal Rp1,1 UMP.