JAKARTA,Metapos.id – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyatakan libur hari raya natal 2022 dan tahun baru 2023 merupakan perayaan dengan tingkat keleluasaan paling tinggi sejak nataru 2019-2020.
Disebutkan bahwa momentum tersebut menjadi kesempatan bagi masyarakat yang hendak merayakan akhir tahun bersama keluarga.
Peneliti LPEM UI Chaikal Nuryakin beserta rekan mengungkapkan secara tren momentum akhir tahun selalu diwarnai dengan peningkatan inflasi karena meningkatnya permintaan. Terkhusus tahun ini, inflasi akan dipengaruhi oleh harga bahan bakar minyak (BBM).
“Kenaikan pada biaya transportasi, baik darat, laut, maupun udara, menjadi hal yang perlu diwaspadai. Kenaikan harga BBM nonsubsidi di awal Desember akan menjadi salah satu faktor kunci atas kenaikan biaya perjalanan masyarakat, khususnya mereka yang memutuskan untuk melakukan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa, 6 Desember.
Menurut Chaikal, pending spree menjelang akhir tahun juga dapat meningkatkan harga barang-barang di passaran.
“Menuju penghujung tahun, kami memprediksikan tingkat inflasi pada rentang 5,0 persen sampai dengan 5,5 persen year on year (yoy) dan inflasi kurang lebih 1 persen month to month (mtm) pada Desember 2022,” tuturnya.
Chaikal menambahkan, inflasi tahunan pada 2022 dapat dikatakan telah berada di atas target inflasi Bank Indonesia (BI) maupun pemerintah.
“Evaluasi inflation targeting dan forecast menuju 2023 menjadi penting untuk menjaga stabilitas perekonomian dan optimisme masyarakat, terutama dengan ketidakpastian yang menyelimuti tahun depan,” tutup dia.