JAKARTA,Metapos.id – Ada banyak pelajaran yang masih bisa dipetik generasi kini dari peringatan 100 tahun Prof Sudarto SH.Almarhum adalah tokoh pendidikan nasional asal Semarang.
Semasa hidup dirinya merupakan pendiri Universitas Diponegoro (Undip) dan pernah menjabat sebagai Rektor periode 1978-1986. Bahkan beliau juga menjadi pendiri dari Universitas Semarang (USM) dan Akpelni Semarang.
Sebuah acara sederhana digelar untuk meneladani jasa tokoh bangsa tersebut. Berlangsung di Hotel Tentrem, Semarang, pada 11 Februari 2023 lalu, berbagai pihak hadir untuk memperingati 100 tahun Alm Prof Sudarto SH.
Dalam sambutannya Rektor Undip Yos Johan Utama mengungkapkan bila dirinya mengenal Prof Sudarto sebagai pendidik yang hebat. Bahkan dia mengenal Prof Sudarto sejak masih duduk di bangku kuliah. “Pendidik yang hebat dan perancang KUHP yang baru diresmikan DPR. Saya kenal beliau sejak saya jadi mahasiswa Undip,” ujar Yos Johan dalam acara tersebut.
Dia menambahkan ada banyak jasa yang telah ditorehkannya. Mulai dari level Undip hingga nasional. Sudarto-lah tokoh perancang awal Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) Baru yang telah disahkan menjadi UU di Rapat Paripurna DPR RI akhir tahun 2022 lalu. “Berkat beliau, Undip bisa berkiprah di kancah nasional dan internasional,” ujarnya.
Dia juga menuturkan, seluruh keluarga besar Undip mendoakan semua amal ibadah beliau jadi amal jariyah. Karena ada begitu banyak ilmunya yang bermanfaat.
Selain itu, dalam peringatan tersebut juga dihadiri mantan Gubernur Lemhannas Budi Susilo Soepandji sebagai pemrakarsa acara yang juga merupakan menantu dari Prof Sudarto SH. Budi mengakui telah banyak belajar dari sosok tersebut.
Dalam sambutannya Budi menyatakan begitu banyak teladan dari almarhum semasa hidupnya. Secara personal dia belajar tentang nilai dan etos kerja yang baik. “Perjuangannya dalam merancang KUHP yang baru sangat luar biasa. Selama puluhan tahun rancangan tersebut baru diresmikan oleh DPR di akhir tahun lalu,” ujar Budi.
Selain itu dalam kehidupan sehari-hari Prof Sudarto disebutnya sangat tegas dalam memberikan arahan. Namun sekaligus juga bertoleransi dan sedia membantu bila ada kendala. “Jiwanya tegas namun punya toleransi tinggi yang berlandaskan nilai Ketuhanan dan kasih sayang. Beliau bersikap ringkas dan tidak bertele-tele karena menghargai waktu,” ujarnya.
Budi menegaskan bahwa pemikiran-pemikiran yang sudah dihasilkan oleh Prof Sudarto akan terus dikembangkan. Baik itu dalam bentuk seminar ataupun diskusi ilmiah.
Tamu lainnya yang hadir adalah keluarga dan kerabat Prof. Sudarto di antaranya adalah mantan Jaksa Agung Hendarman Soepandji, Kepala LKPP RI Hendrar Prihadi, Satya Arinanto staf khusus Wakil Presiden RI bidang Hukum sekaligus Ketua Dewan Guru Besar FHUI, Budhi Wisaksono ahli pidana dan kriminologi Undip sekaligus putra Prof Sudarto, Harrina Rahardjo Guru Besar FKUI, Supari Rektor USM, perwakilan Ikatan Alumni PPRA LXIV Lemhannas, Dwi Cahyo Nugroho Direktur Microsoft Indonesia yang sekaligus suami dari cucu Prof. Sudarto, anggota pembina Yayasan Alumni Undip Soeharsojo serta perwakilan Akpelni Semarang.