Metapos.id, Jakarta, – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) siap berkolaborasi dan mendukung penuh pemberdayaan UMKM agar go global melalui Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Sumatera Barat. Dukungan nyata dalam kolaborasi itu diberikan BSI melalui penguatan program Global Halal Hub dan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman dan Sehat) yang dibangun di provinsi tersebut.
Wakil Direktur Utama 1 BSI Ngatari menjelaskan dalam Gernas BBI di Sumatera Barat ini, pihaknya merupakan salah satu dari 19 top brand sebagai mitra strategis kolaborasi. BSI berperan sebagai support kegiatan syariah.
“Kami akan mendukung secara penuh Gernas BBI di Sumatera Barat ini melalui ekosistem halal yang selama ini sudah eksis yaitu Global Halal Hub. Di mana program tersebut akan mendorong peningkatan UMKM halal menuju pasar global dengan pelatihan, branding, hingga sertifikasi halal. Juga dukungan melalui Zona KHAS yang merupakan area kuliner halal, aman dan sehat yang terjaga kebersihannya, sanitasinya, kehalalannya, keamanannya termasuk tersedianya tempat ibadah yang representatif,” ujar Ngatari menjelaskan.
Ngatari mengatakan Global Halal Hub dan Zona KHAS patut didukung secara menyeluruh oleh perseroan. Sebabnya perseroan selama ini berkomitmen untuk menjadi penopang industri halal nasional dan mendorongnya agar lebih bertaji di pasar internasional. Global Halal Hub sendiri diresmikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Pusat Global Halal Hub di Tangerang, Banten pada Januari lalu.
Seperti diketahui, Global Halal Hub merupakan ekosistem untuk mempercepat pengembangan produk lokal halal unggulan menuju pasar global. Sinergi melalui ekosistem itu dibangun untuk mewujudkan Indonesia sebagai eksportir produk halal terbesar dunia. Hal itu didukung dengan potensi UMKM di Tanah Air yang mencapai 64 juta usaha atau 99% terhadap populasi usaha nasional.
Dari jumlah tersebut, baru sekitar 23,9% UMKM yang masuk dalam platform digital. Dan hanya sekitar 14% yang baru memiliki kemampuan untuk ekspor. Di sisi lain, potensi pasar e-commerce secara ritel di tataran global dari tahun ke tahun terus meningkat dengan nilai setara US$5.345 triliun pada 2022, dan diproyeksikan menjadi US$7.385 pada 2025.
“Dengan potensi-potensi tersebut tentunya Indonesia harus mampu berbicara banyak di industri halal internasional. Di mana BSI sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air diarahkan mampu menjadi salah satu pemain utamanya. Oleh karena itu kami siap memberdayakan UMKM yang berorientasi produk halal melalui ekosistem Islam yang kuat,” kata Ngatari menegaskan.
Ngatari lanjut menjelaskan, ada beberapa dukungan yang akan diberikan perseroan melalui kolaborasi ini. Yaitu dukungan terhadap Program Syariah di seluruh wilayah kampanye yang meliputi Bukittinggi, Payakumbuh dan Padang. Kemudian dukungan dalam penyediaan showcase UMKM yang masuk dalam Zona KHAS.
Adapun di Zona KHAS akan dilakukan renovasi dan rebranding kawasan kuliner Los Lambuang, Bukittinggi sebagai salah satu Zona KHAS. Dukungan berikutnya adalah pendistribusian barang UMKM yang akan mengikuti showcase di Bukittinggi, Payakumbuh dan Padang. Juga dukungan dalam pemberian fasilitas pembiayaan kepada pelaku UMKM Sumatera Barat.
Ada pula dukungan dalam publikasi Gernas BBI Sumatera Barat melalui chanel yang dimiliki BSI, baik di kantor pusat maupun melalui media sosial. BSI pun membantu memfasilitasi kebutuhan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) terkait program-program yang akan di implementasikan di Sumatera Barat.
BSI juga akan membantu memfasilitasi kebutuhan program Global Halal Hub yang akan di implementasikan di Sumatera Barat. Selain itu penyediaan podcast sosialisasi serta literasi keuangan dan ekonomi syariah di Bulan Ramadhan 2022.
Seperti diketahui, Gernas BBI bertujuan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap produk-produk buatan dalam negeri serta membangkitkan UMKM. Untuk memperkuat program ini rencananya akan dipayungi oleh regulasi berupa Keputusan Presiden atau KepPres.
Tim Gernas BBI akan dipimpin oleh Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi. Sedangkan Kementerian Koordinator Perekonomian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) akan menjadi Wakil Ketua. Selain itu, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif selaku Ketua Harian dan Kementerian Koperasi dan UKM selaku wakil ketua harian. Ada pula 25 kementerian dan lembaga terkait sebagai anggota Gernas BBI.