JAKARTA,Metapos.id – Sebagai seorang atlet muda bulu tangkis yang pernah berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade 2020 Tokyo, Apriyani banyak mendapat berbagai hadiah dan apresiasi dengan jumlah fantastis.
Hal ini tentunya tidak menjadi godaan bagi Apriyani karena ia terbiasa untuk mengelola cash flow sejak kecil. Kesadarannya akan pengelolaan keuangan sejak dini juga dipengaruhi dari latar belakang Apriyani yang lahir dan besar dari keluarga sederhana. Memiliki cita-cita menjadi atlet profesional, Apriyani mulai bermain bulu tangkis dengan raket kayu sederhana yang dibuat oleh ayahnya.
Selain sosoknya yang sederhana, Apriyani juga memiliki pribadi yang fleksibel, baik saat berada di lapangan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Apriyani, selain kemampuan mengelola keuangan, nilai fleksibilitas baik secara fisik maupun mental juga perlu diimplementasikan dalam kehidupan yang menjadi kunci kesuksesan bagi dirinya. Apriyani dapat menyesuaikan pola latihan, mampu beradaptasi dengan partner ketika bertanding, dan berani menghadapi pemain dari negara manapun. Dengan semua fleksibilitas yang dimilikinya, Apriyani kini berhasil bertengger di posisi ke-4 sebagai pemain bulu tangkis ganda putri terbaik di dunia.
“Sebagai seorang atlet profesional, saya perlu bisa menyesuaikan diri dengan perubahan situasi baik di dalam lapangan, maupun dalam kehidupan pribadi saya. Hal tersebut menjadi alasan bagi saya untuk mengadaptasikan nilai fleksibilitas agar tetap dapat mengembangkan potensi diri yang saya miliki. Sedangkan dari sisi finansial, pengelolaan cash flow yang baik membantu saya untuk tetap on track pada berbagai rencana dalam hidup, terutama rencana jangka panjang. Pentingnya fleksibilitas dan literasi finansial menjadi landasan bagi saya untuk membentuk diri saya saat ini dan semoga dapat menjadi bekal saya untuk menentukan pilihan hidup kedepannya,” ujar Apriyani Rahayu.
Sejalan dengan nilai fleksibilitas yang dimiliki oleh Apriyani dalam meniti perjalanan karirnya, Kredivo memilih Apriyani menjadi brand ambassador (BA) pertamanya untuk terus menularkan nilai fleksibilitas sebagai salah kunci sukses dalam aspek kehidupan dan keuangan. Indina Andamari, VP Marketing & Communications Kredivo mengungkapkan,“Kami melihat Apriyani Rahayu merepresentasikan nilai fleksibilitas pada dirinya yang mampu mengantarkannya meraih capaian positif dan inspiratif di usia muda. Hal ini sejalan dengan Kredivo yang fokus untuk memperluas layanan keuangan fleksibel. Melalui layanan keuangan yang fleksibel, Kredivo mampu membuka akses kredit pertama bagi lebih dari 60% penggunanya, dari total lebih 60 juta pengguna dan integrasi dengan ribuan merchant online dan offline hanya dalam kurun waktu 6 tahun.”
Lebih lanjut, penunjukkan Apriyani sebagai brand ambassador ini juga merupakan strategi Kredivo untuk terus memperluas penetrasi secara lebih inklusif ke kota tier 2 maupun tier 3. Sosok Apriyani yang menginspirasi juga diharapkan dapat menjadi sarana edukasi bagi generasi muda yang kini mendominasi sebagai pengguna Paylater. Hal ini sejalan dengan jumlah pengguna Kredivo di wilayah tier 2 dan tier 3 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 52% pada semester 1 tahun 2022 dibandingkan 2021. Sementara itu, berdasarkan data AFPI, 60% pengguna fintech berasal dari kalangan generasi muda.
Lalu, apa saja tips ala Apriyani, yang percaya bahwa dengan mengelola cash flow sejak dini dapat menjadi kunci kesuksesan di usia muda? Simak beberapa tips berikut:
· Catat dan rencanakan anggaran bulanan
Buatlah anggaran untuk pendapatan dan pengeluaran, dan pastikan bahwa pengeluaran tidak melebihi pendapatan. Dengan mencatat dan merencanakan anggaran bulanan, Anda dapat memahami cash flow Anda dan dapat mengontrol pengeluaran Anda dengan lebih efektif.
· Terapkan prinsip pengelolaan keuangan 50-30-20
Anda dapat membagi pendapatan Anda menjadi 3 kategori, yakni 50% pendapatan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pokok, 30% untuk kebutuhan non-pokok dan 20% untuk tabungan dan investasi. Penerapan prinsip ini akan memungkinkan Anda untuk mengelola pengeluaran secara lebih terstruktur dan dapat memastikan pengeluaran seimbang.
· Buat skala prioritas kebutuhan
Dengan memiliki skala prioritas kebutuhan, Anda dapat memastikan bahwa pengeluaran Anda terfokus pada kebutuhan yang paling penting dan dapat menunda pembelian kebutuhan yang kurang penting atau tidak darurat. Hal ini tentunya dapat menyehatkan cash flow Anda.
· Sisihkan pendapatan untuk instrumen tabungan dan investasi
Penting untuk menyisihkan sebagian pendapatan untuk instrumen tabungan dan investasi dalam rangka menjaga cash flow yang sehat. Dengan menyisihkan sebagian pendapatan Anda untuk tabungan dan investasi, Anda dapat menciptakan cadangan dana darurat yang berguna jika terjadi keadaan darurat atau ketidakpastian ekonomi. Tabungan dan investasi juga dapat menjadi instrumen keuangan untuk menjamin kesejahteraan Anda pada masa tua ketika Anda sudah tidak bekerja lagi atau memasuki masa pensiun.
· Manfaatkan kehadiran layanan keuangan digital dengan bijak
Kehadiran layanan keuangan digital seperti Paylater pada dasarnya akan mampu menjaga cash flow masyarakat tetap sehat. Hal ini karena masyarakat dapat memastikan kebutuhan sehari-harinya terpenuhi namun jumlah pengeluarannya tidak membengkak melalui program cicilan yang ditawarkan. Sehingga, cash flow akan selalu terjaga dan tetap sehat. Terlebih, Paylater memiliki fleksibilitas dalam pembayaran secara berkala hingga 12 bulan dengan bunga mulai dari 0% yang akan membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kehadiran akses keuangan digital seperti Paylater memberikan kemudahan kepada masyarakat, terutama generasi muda, dalam mengatur cash flow mereka. Saya percaya bahwa cash flow merupakan indikator kesehatan finansial yang sangat penting. Melalui cash flow yang sehat, kita menjadi lebih tenang dalam mengejar cita-cita maupun mengejar prestasi karena hasil dari kerja keras kita tidak hilang ataupun terbuang sia-sia. Untuk mencapai hal ini, penting bagi kita untuk mengelola pemasukan dan pengeluaran dengan bijak, serta belanja sesuai dengan prioritas kebutuhan.” tutup Apriyani.