JAKARTA,Metapos.id – Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM menargetkan akan melanjutkan pembangunan Pipa Transmisi Gas Ruas Cirebon-Semarang Tahap II (ruas Batang-Kandang Haur Timur) mulai tahun 2024.
Pembangunan infrastruktur pipa sepanjang 240 km tersebut diperkirakan memakan biaya Rp3,3 triliun dan rampung dalam waktu dua tahun.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji memaparkan, direncanakan pembangunan tersebut akan berlangsung tahun 2024 hingga 2025.
“Pembangunan Cisem tahap 2 dari Batang ke Cirebon hingga Kandang Haur Timur karena sambungan pipa dari lokasi itu sampai ke Lampung dan seterusnya sudah ada,” jelas Tutuka yang dikutip Senin 29 Mei.
Ia menambahkan, pembangunan pipa Cisem tahap 2 ini panjangnya empat kali lipat dibandingkan Cisem tahap 1 dan direncanakan pada akhir tahun 2023 sudah dapat dilakukan proses lelang.
Potensi demand pipa Cisem tahap 2 ini, antara lain industri di Cirebon, Tegal. Pekalongan, Brebes dan Pemalang dengan volume sekitar 5,8-12 MMSCFD.
Selain itu, konsumen komersial seperti hotel dan restoran.
Kemudian jaringan gas rumah tangga, kilang minyak Balongan dengan volume 24 MMSCFD dan berpotensi meningkat hingga 42 MMCSFD.
“Demand lainnya adalah pembangkit tenaga listrik dengan volume 189-199 MMCSFD,” imbuh Tutuka.
Tutuka melanjutkan, setelah pembangunan pipa Cisem tahap 1 dan 2 selesai, Pemerintah berencana membangun ruas transmisi Dumai-Sei Mangke sepanjang 400 km.
Sebelumnya dilakukan feasibility study yang direncanakan akan dilaksanakan tahun ini.
“Nanti jika ruas Dumai – Sei Mangke selesai, maka akan terhubung pipa dari Arun hingga ke Jawa Timur,” pungkas Tutuka.
Asal tahu saja, dengan pipa yang terintegrasi tersebut, memungkinkan gas dari WK Andaman sekitar 5 sampai 10 tahun lagi bisa dialirkan ke selatan hingga Pulau Jawa.
Gas dari Agung I dan II bisa dialirkan ke Jawa Timur dan sebagian ke Jawa Barat.