JAKARTA,Metapos.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai Kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan Sanur di Denpasar, Bali tak sekadar pusat layanan kesehatan, melainkan juga punya potensi besar dalam perekonomian Bali, bahkan juga nasional.
Apalagi, kata Erick, keberadaan Bali International Hospital (BIH) dan Hotel Grand Inna Bali Beach di KEK Sanur juga akan memberikan peluang besar dalam menciptakan lapangan kerja.
Sekadar informasi, KEK kesehatan Sanur di Denpasa akan menjadi pusat layanan kesehatan dunia dan magnet pariwisata baru melalui konsep medical & wellness tourism ditargetkan soft opening pada akhir tahun dan beroperasi pada awal 2024.
“Jangan sampai negara kita dengan jumlah penduduk yang besar terbengkalai masalah lapangan pekerjaan, ini yang harus terus kita dorong,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 7 Juli.
Lebih lanjut, Erick juga mengaku akan mengundang dokter diaspora Indonesia yang berada di luar negeriuntuk kembali ke Indonesia.
“Yang menarik, dokter diaspora l, saat ini ada 10 yang sudah mendaftar,” lanjut Erick.
Erick berharap KEK Sanur akam menjadi tempat dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dokter di Indonesia. Menurut Erick, Indonesia memerlukan sekitar 12.000 dokter setiap tahunnya.
“Kalau dokter bisa kembali ke Indonesia, kita sudah siapkan industrinya, ada spesialis kecantikan, rambut, jantung, kanker, dan kulit, ini bagus untuk ekonomi Bali,” ucapnya.
Kata Erick, KEK Sanur juga akan dilengkapi dengan kawasan botanical garden. Tujuannya untuk meningkatkan pengembangan obat-obatan herbal Indonesia agar mampu menembus pasar global seperti yang dilakukan China dan India.
“Di sini ada yang menarik, ada rumah sakit manula untuk orang tua berikut fasilitas penginapan, ada vila dan hotel untuk mendorong pariwasata di Bali,” tutur Erick.
Erick mengaku Bali memang telah tersohor sebagai destinasi unggulan dunia. Meski begitu, Erick ingin meningkatkan nilai tambah dengan adanya KEK Sanur yang menawarkan pengalaman berbeda dalam memadukan industri pariwisata dan kesehatan.
“Kita tidak mengubah Sanur, hanya memperbaiki fasilitas yang ada di Sanur sehingga bisa menarik wisatawan baru. Kalo diubah belum tentu cocok, tapi bagaimana kita meningkatkan turis yang sudah senang di Sanur, kita tingkatkan kompetitifnya,” katanya.