Metapos.id, Jakarta – PT Pelita Air Service (PAS) resmi masuk ke industri penerbangan nasional secara komersial, hal ini ditandai dengan penerbangan perdana reguler flight ke Bali, kemarin. Sebagai perusahaan pelat merah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mewanti-wanti direksi PT PAS untuk bekerja secara proposional.
Erick mengaku tak ingin tata kelola yang bermasalah pada Garuda Indonesia, terjadi juga di Pelita Air. Kata Erick, prinsip good corporate governance (GCG) harus dijunjung tinggi manajemen Pelita Air.
“Pelita harus juga menjadi bagian dari paradigma menyehatkan industri pesawat terbang. Kesalahan yang sudah terjadi di tempat lain tidak boleh terulang di sini,” katanya, dikutip Jumat, 29 April.
Bahkan, Erick mengaku tak akan segan melaporkan langsung kepada pihak penegak hukum jika kesalahan yang terjadi di Garuda Indonesia, kembali terulang di Pelita Air.
“Dan saya tidak segan-segan kalau terulang saya yang laporin langsung,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga sempat menyinggung masalah sewa pesawat yang lebih mahal dari negera lain. Seperti diketahui, masalah seperti ini juga diduga sempat terjadi di Garuda Indonesia sebelumnya.
“Masa sewa pesawat kita lebih mahal daripada negara lain, aneh. Saya yakin Pelita tidak,” ucapnya.
Sekadar informasi, utang Garuda yang menggunung mencapai Rp139 triliun salah satunya disebabkan oleh harga pesawat yang sangat mahal. Bahkan empat kali lipat lebih mahal dari rata-rata dunia. Hal ini pula yang disoroti oleh publik.
Masalah sewa pesawat yang kemahalan itu sempat diungkap oleh mantan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Pete F Gontha. Ia mempertanyakan ke mana larinya uang selisih dari harga sewa pesawat Boeing 777-300ER yang disewa Garuda Indonesia.
Menurut Peter, biasanya harga sewa pesawat Boeing 777-300ER adalah sebesar 750 ribu dolar AS per bulan. Namun, sejak pertama surat sewa pesawat diteken, biaya yang dikeluarkan Garuda adalah 1,4 juta dolar AS per bulan.
“Ini Boeing 777, harga sewa di pasar rata-rata 750 ribu dolar AS per bulan. Garuda mulai dari hari pertama bayar dua kali lipat? 1,4 juta dolar AS per bulan. Uangnya kemana sih waktu diteken? Pingin tahu aja?,” tulis Peter di akun Instagram pribadinya @petergontha, dikutip Kamis, 28 Oktober 2021.