Jakarta, Metapos.id – Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Lilik Retno Cahyadiningsih mengatakan, sebanyak 16 bendungan masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Lilik menyebut, pada awalnya efisiensi anggaran membuat pihaknya hanya dapat memprioritaskan pembangunan Bendungan Jenelata. Sedangkan, 15 bendungan sisanya tidak masuk prioritas.
Akan tetapi, setelah adanya rekonstruksi efisiensi pada anggaran Kementerian PU, kata Lilik, pihaknya dapat melakukan relaksasi terhadap penganggaran. Sebanyak 15 bendungan tersebut pun lanjut masuk ke prioritas.
“Tadinya satu, satu itu karena loan. Kalau loan, kan, nggak bisa diefisiensi. Jadi, loan, SBSN kan tetap lanjut. Kemudian, setelah rekonstruksi ada 15 bendungan yang kami relaksasi,” ujar Lilik saat ditemui di kantornya, Jumat, 28 Februari.
Dengan berlanjutnya 15 proyek itu, ke depan ada 16 bendungan yang bakal digeber pembangunannya. Lilik juga bilang, 16 proyek tersebut akan masuk ke daftar PSN.
“Yang 16 itu masuk PSN,” ucapnya.
Kementerian PU juga tengah berupaya untuk mendorong proyek-proyeknya menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Namun hingga saat ini, menurutnya belum ada proyek bendungan yang ditawarkan ke investor.
Di sisi lain, jumlah angka PSN tersebut berbeda dengan daftar indikasi PSN 2025-2029 berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Dikutip dari Perpres tersebut, terdapat empat proyek bendungan yang masuk daftar indikasi PSN 2025-2029. Keempat bendungan tersebut antara lain Bendungan Way Apu, Bendungan Jragung, Bendungan Mbay dan Bendungan Bulango Ulu.
Namun demikian, dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa empat bendungan yang ada merupakan indikatif yang dapat diubah/ditambah berdasarkan evaluasi atas PSN yang telah ditetapkan sebelumnya dan di-carry over. Langkah ini juga berdasarkan penilaian atas proyek-proyek baru yang memenuhi kriteria sesuai peraturan berlaku.
Berikut ini daftar bendungan prioritas era Presiden Prabowo Subianto (2025-2029) beserta nilai investasinya:
- Bendungan Way Apu (Maluku) senilai Rp2,16 triliun;
- Bendungan Jragung (Jawa Tengah) senilai Rp3 triliun;
- Bendungan Bulango Ulu (Gorontalo) senilai Rp2,42 triliun;
- Bendungan Manikin (NTT) senilai Rp1,9 triliun;
- Bendungan Budong-Budong (Sulawesi Barat) senilai Rp1,02 triliun;
- Bendungan Bagong (Jawa Timur) senilai Rp1,6 triliun;
7.Bendungan Bener (Jawa Tengah) senilai Rp2,06 triliun;
- Bendungan Mbay (NTT) senilai Rp1,47 triliun;
- Bendungan Tiga Dihaji (Sumatra Selatan) senilai Rp3,73 triliun;
- Bendungan Karangnongko (Jawa Tengah) senilai Rp1,26 triliun;
- Bendungan Cijurey (Jawa Barat) senilai Rp3,7 triliun;
- Bendungan Jenelata (Sulawesi Selatan) senilai Rp 4,1 triliun;
- Bendungan Cabean (Jawa Tengah) senilai Rp571 miliar;
- Bendungan Cibeet (Jawa Barat) senilai Rp5,5 triliun;
- Bendungan Riam Kiwa (Kalimantan Selatan) senilai Rp1,8 triliun.