JAKARTA,Metapos.id – Presidensi Business 20 (B20) Indonesia untuk periode tahun 2022 akan segera berakhir.
KADIN Indonesia sebagai penyelenggara B20 Indonesia saat ini tengah mempersiapkan puncak kegiatan
B20 atau B20 Summit yang diselenggarakan pada 13-14 November di Bali Nusa Dua Convention Center
(BNDCC), Bali, Indonesia.
B20 merupakan outreach group dari G20 yang mewakili 6,5 juta komunitas bisnis internasional yang menyumbang 80% PDB dunia. B20 merefleksikan peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan
ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang.
Sepanjang 2022 yang dimulai dari Januari lalu, B20 Indonesia menggelar rangkaian pertemuan, dialog dan merangkum rekomendasi dari komunitas bisnis global dalam bentuk policy recommendation yang akan diusung di G20 Summit tanggal 15-16 November 2022 yang juga berlangsung di Bali.
Sejak Inception Meeting di Januari 2022 yang mengawali rangkaian kerja B20 Indonesia, telah dihasilkan
rekomendasi kebijakan dan policy action sebagai hasil kerja 6 Task Forces dan 1 Action Council B20 Indonesia. Sepanjang tahun ini juga telah diadakan 7 B20-G20 Dialogue, lebih dari sideline event dengan
lebih 8000 partisipan global terlibat dalam rangkaian acara B20. Hingga saat ini juga telah lebih dari 1600 delegasi terdaftar untuk hadir dalam B20 Summit.
Chair of B20 Indonesia, Shinta Kamdani mengatakan, B20 Summit 2022 di Bali akan dihadiri CEO perusahaan global terkemuka, pemimpin bisnis serta organisasi di negara-negara G20. Shinta mencatat,akan ada 96 speakers dari 30 negara yang akan dilibatkan dalam B20 Summit.
“Dari sektor bisnis global diantaranya Elon Musk-CEO Tesla Inc, Daniel Zhang-Chairman of Alibaba Group, Alan Jope-CEO Unilever. Selain itu Tony Blair- Ex Perdana Menteri Inggris, Mari Elka PangestuManaging Director World Bank, hingga Klaus Schwab-Founder and Executive Chairman of World
Economic Forum juga dijadwalkan akan hadir,” ucap Shinta.
Host of B20 sekaligus Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan ada tiga kunci utama dalam tema besar B20. Pertama, melanjutkan pemulihan dan pertumbuhan kolaboratif dengan
memfasilitasi kerjasama lintas batas untuk bersama-sama pulih lebih kuat. Kedua, meningkatkan ekonomi global yang inovatif dengan memanfaatkan potensi kemajuan teknologi dan kreativitas yang pesat, dan ketiga, menempa masa depan yang inklusif dan berkelanjutan melalui pemberdayaan perempuan dan
UMKM serta melestarikan bumi layak huni.
“Melalui forum B20, KADIN Indonesia dan komunitas bisnis internasional bisa membantu pemerintah untuk memformulasikan, merumuskan dan merekomendasikan serta mengadvokasi kebijakan yang terkait pemulihan sosial ekonomi menjadi 25 policy recommendation dan 68 policy action yang menjadi hasil kerja besar Presidensi B20 Indonesia,” jelas Arsjad.
Legacy Programs Berkelanjutan
Menurut Arsjad, terkait dengan pertumbuhan bisnis yang kolaboratif, Indonesia memiliki banyak proyek
bisnis kolaborasi publik swasta. Melalui Forum B20, Indonesia memiliki kesempatan untuk mendapatkan
kepercayaan dari komunitas global dan menumbuhkan pusat investasi di kawasan Asia Tenggara.Selain itu, Forum B20 Indonesia juga berhasil membentuk warisan program atau legacy programs.