Jakarta ,Metapos.id – Bank Indonesia (BI) menyatakan penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Februari 2024 terindikasi meningkat, didukung oleh permintaan pembiayaan yang meningkat dan prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan
Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Februari 2024 juga terindikasi meningkat dengan SBT sebesar 54,1 persen, lebih tinggi dibandingkan SBT Januari 2024 yang sebesar 24,5 persen.
Erwin menyampaikan berdasarkan kategori bank, peningkatan penyaluran kredit baru pada Februari 2024 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank. Seperti jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Februari 2024 terindikasi meningkat pada seluruh jenis kredit.
“Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain,” jelasnya.
Selain itu, Erwin mengatakan penyaluran kredit baru diprakirakan meningkat pada Maret 2024, terindikasi dari nilai SBT prakiraan penyaluran kredit baru Maret 2024 sebesar 80,9 persen.
“Peningkatan penyaluran kredit baru pada Maret 2024 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank serta pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit konsumsi lainnya,” tuturnya.
Menurut Erwin kebijakan penyaluran kredit (lending Standard) pada Februari 2024 sedikit lebih ketat. Hal tersebut terindikasi dari SBT perubahan lending Standard Februari 2024 yang bernilai positif sebesar 0,4 persen.
Berdasarkan jenis penggunaan, kebijakan penyaluran kredit yang ketat terindikasi pada seluruh jenis kredit. Faktor yang memengaruhi perubahan standar pemberian kredit pada Februari 2024 antara lain potensi risiko kredit ke depan, toleransi bank terhadap risiko, serta kondisi atau permasalahan sektor riil saat ini.
Selanjutnya, Erwin menyampaikan untuk keseluruhan triwulan I 2024, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan tetap tumbuh meski melambat dibandingkan triwulan IV 2023 sesuai pola historisnya.
Hal tersebut terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru triwulan 1 2024 berdasarkan hasil survei periode Februari 2024 yang positif sebesar 22,9 persen, atau lebih rendah dibandingkan Desember 2023 yang sebesar 94,0 persen.
Namun, berdasarkan kategori bank perlambatan penyaluran kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh kategori bank. Seperti jenis penggunaan, penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh melambat pada seluruh jenis kredit.
Sementara, berdasarkan hasil survei Februari 2024, kebijakan penyaluran kredit baru untuk keseluruhan triwulan I 2024 secara umum diprakirakan lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Hal ini terindikasi dari SBT perubahan kebijakan penyaluran kredit triwulan I 2024 yang tercatat positif sebesar 2,2 persen,” ucapnya.
Sedangkan, berdasarkan jenis penggunaan, kebijakan penyaluran kredit yang lebih ketat pada triwulan I 2024 diprakirakan terjadi pada Kredit Konsumsi (KPR) dan kredit konsumsi lainnya, sementara Kredit Investasi (Kl) dan Kredit Modal Kerja (KMK) diprakirakan lebih longgar.