JAKARTA,Metapos.id – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berupaya memaksimalkan penyerapan kuota pembiayaan FLPP tahun 2023 yang diberikan BP Tapera lewat program BSI KPR Tapera Syariah. Salah satu upaya yang dilakukan BSI melalui pembiayaan pemilikan rumah subsidi kepada pegawai di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) di seluruh Indonesia bekerja sama dengan BP Tapera.
Menurut Direktur Sales & Distribution Bank BSI Anton Sukarna, program tersebut merupakan bentuk partisipasi BSI dalam mendukung dan menjalankan program nasional pemerintah. Utamanya dalam membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), khususnya para ASN/PNS agar dapat memiliki rumah dan tentunya tetap dalam koridor sesuai prinsip syariah. BSI berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah dalam memberikan solusi kepada masyarakat agar dapat memiliki hunian yang layak.
“Target kegiatan ini adalah terbentuknya sinergi antara BSI, BP TAPERA, dan Universitas Islam Negeri yang terlibat sebanyak 15 Universitas yang tersebar di 15 area di seluruh Indonesia. Kerja sama yang terbangun diharapkan mampu membuka jembatan bagi BSI untuk menunaikan niatnya dalam memenuhi kebutuhan perumahan bagi civitas akademika dan insan Universitas Islam Negeri seluruh Indonesia,” kata Anton.
Anton mengatakan BSI terus berkomitmen untuk terus menjadi sahabat finansial, sosial, dan spiritual bagi masyarakat Indonesia. Komitmen tersebut diwujudkan melalui berbagai produk dan layanan unggulan, sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan mudah kapanpun dan di manapun.
“Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI terus memberikan layanan perbankan syariah yang modern, inklusif, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. BSI akan bersama-sama membangun ekonomi Indonesia yang lebih baik,” tuturnya.
Secara kumulatif hingga 31 Januari 2023, BSI telah menyalurkan 55.260 unit rumah subsidi dengan nilai penyaluran sebesar Rp 6,97 triliun. Sementara kuota pembiayaan FLPP tahun 2023 yang diberikan BP Tapera untuk BSI adalah sebanyak 8.200 unit atau sebesar Rp 910 miliar dan kuota pembiayaan Tapera sebanyak 2.500 Unit atau Rp 350 miliar.
Secara nasional, penyaluran pembiayaan KPR Bersubsidi BSI selama 2022 mencapai Rp 1,1 triliun dengan total penjualan lebih dari 7.630 ribu unit rumah yang tersebar di area Aceh, Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Banjarmasin dan Makassar.
Tahun 2023 ini, BP Tapera memiliki target untuk pembiayaan Rumah Sejahtera sebanyak 229.000 unit senilai Rp25,18 triliun dan Pembiayaan Rumah Tapera sebanyak 12.072 unit senilai Rp1,53 triliun. Tentu dalam mencapai target tersebut, BP Tapera sangat membutuhkan dukungan penuh dari Bank Penyalur. Sebagai informasi, tahun 2023 ini BP Tapera sudah bekerja sama dengan 40 Bank Penyalur FLPP dan 22 Bank Penyalur untuk pembiayaan Tapera.
Sementara Deputi Komisioner Pemanfaatan Dana BP Tapera Ariev Baginda Siregar dalam sambutannya mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk penyaluran pembiayaan KPR Sejahtera FLPP dan KPR Tapera Syariah yang dapat dimanfaatkan oleh Pegawai di lingkungan 15 UIN diantaranya UIN Walisongo Semarang, UIN Raden Mas Said Solo, UIN Pekalongan, UIN Datokarama Palu, UIN Mataram, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Ar Raniry Aceh, UIN Padang Imam Bonjol, UIN Makassar, UIN Jember, UIN Antasari Banjarmasin, UIN SUSKA Pekanbaru, UIN Purwokerto, UIN Palembang dan UIN Malang.
“Kami berharap dapat memberikan manfaat yang berarti bagi para Pegawai di lingkungan UIN,” ungkap Ariev.
Sedangkan menurut Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang juga Ketua Umum Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) Periode 2021-2023 Prof.Dr.H. Mahmud, M.Si., CSEE manyampaikan bahwa dengan adanya fasilitas pembiayaan rumah ini, selain memberikan kemudahan namun juga memberikan keringanan dalam angusuran tiap bulannya, selain itu juga harapannya tidak hanya pegawai PNS tapi untuk semua jalur status pegawai, selain itu juga berharap lokasi perumahan dapat terpusatkan agar dapat meningkatkan kinerja seluruh civitas akademika UIN yang menjadi cita-cita kita semua.
“Saya yakin semua rektor di UIN setuju, apalagi ini untuk meningkatkan kinerja,” ungkap Mahmud.