JAKARTA,Metapos.id – Anggota Komisi VI DPR Nasim Khan menekankan pentingnya sosialisasi penggunaan aplikasi MyPertamina kepada pemilik kendaraan roda empat secara masif.
Sebagaimana diketahui, per 1 Juli lalu, Pertamina menerapkan pembelian BBM subsidi menggunakan aplikasi MyPertamina.
“Sebetulnya yang terpenting itu adalah sosialisasi Bu, jadi biar tidak terlalu heboh, segala sesuatu itu disosialisasikan. Sebetulnya kita sudah punya infrastruktur, Pertamina itu sangat luar biasa. Kalau enggak salah ada 7.000 lebih infrastruktur pom bensin itu,” ujar Nasim dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR RI dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dirut PT Kilang Pertamina Internasional, Dirut PT Pertamina Hulu Energi dan Dirut PT Pertamina Patra Niaga, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu 6 Juli.
Menurut dia, kurangnya sosialisasi menyebabkan masyarakat semakin gaduh.
Terlebih, lanjut Nasim, penggunaan MyPertamina saat pengisian BBM mengharuskan masyarakat menggunakan smartphone di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) yang selama ini dinilai dapat membahayakan.
Ia menilai, sosialisasi tersebut penting dilakukan agar masyarakat juga memahami bagaimana aspek keamanan saat menggunakan aplikasi MyPertamina di SPBU.
“Kalau kita ke pom bensin saat ini, kalau mau telepon, itu langsung dihentikan, ‘Pak maaf matikan handphone-nya, matikan mesinnya’. Nah ini masyarakat bingung, dengan kita menggunakan MyPertamina otomatis memakai program di handphone, ini kan masyarakat belum tau sistemnya bagaimana,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi VI Deddy Yevri Hanteru Sitorus.
Menurut Deddy, saat ini esensi dari penggunaan aplikasi MyPertamina yang sebenarnya ingin BBM subsidi tepat sasaran, justru lebih fokus kepada teknis penggunaan aplikasinya.
“Pertamina fokus pada aplikasinya it’s ok, tetapi harus ada sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, bukan hanya oleh Pertamina,” sebut Deddy.
Selain itu, kerja sama dengan pemerintah daerah juga dinilai penting. Harapannya, sosialisasi dapat diterima hingga masyarakat di tingkat bawah.
“Ini harus dilakukan secara konsisten terus menerus, kalau perlu di semua kantor desa, di semua aula desa, atau dimanapun itu tempelin aja informasi-informasi tentang subsidi ini, itu akan lebih mempermudah,” pungkasnya.