JAKARTA,Metapos.id – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) mendapat kepercayaan proyek baru pekerjaan konstruksi Jaringan Pipa Air Limbah Jakarta Sewerage Development Project Zona 1 Paket 6 (Area 2-2) di DKI Jakarta.
Untuk pengerjaan proyek ini, Hutama Karya bekerja sama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. melalui KSO Adhi-Hutama, dengan porsi Hutama Karya 49 persen dan Adhi Karya 51 persen.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyatakan, dalam proyek senilai Rp620,772 miliar ini, akan dibangun jaringan pipa air limbah yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sanitasi yang layak dan berkelanjutan bagi masyarakat di daerah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Manfaat jangka panjang dengan kehadiran jaringan pipa air limbah di Provinsi DKI Jakarta itu dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah rumah tangga yang selama ini dibuang langsung ke lingkungan, seperti ke sungai, sehingga bisa meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih dan juga sehat.
“Melalui pelayanan sistem sanitasi terpusat (off site sanitation) dan sistem sanitasi setempat (on-site sanitation), pekerjaan konstruksi jaringan pipa air limbah ini akan mengakomodir wilayah yang tidak terjangkau dan belum tersedianya pengelolaan air limbah yang baik bagi masyarakat sekitar, di daerah Jakarta Utara dan Jakarta Barat,” ujar Tjahjo lewat keterangan resminya, dikutip Jumat, 12 Mei.
Tjahjo menjelaskan, dalam proyek ini, Hutama Karya bertanggung jawab pada pekerjaan pemasangan pipa, konstruksi vertical shaft (yang mana shaft adalah lubang menerus antara satu lantai dengan lantai lainnya untuk meletakan saluran pipa utilitas secara vertikal), konstruksi manhole pracetak, pekerjaan repavement (pengaspalan kembali jalan yang terkena dampak) dan pekerjaan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMKK), dengan target rampung pada akhir 2026.
“Dalam konstruksinya, akan diterapkan sejumlah metode kerja yang efektif, seperti penggunaan metode jacking pipe yang memungkinkan pemasangan pipa tanpa harus membuka trench, sehingga meminimalisir kerusakan pada lingkungan dan infrastruktur yang ada,” ucapnya.
“Metode ini juga meminimalisir gangguan bagi masyarakat sekitar dan bisnis yang beroperasi di sekitar lokasi proyek karena tidak memerlukan trench,” tambah Tjahjo.
Lebih lanjut, kata Tjahjo, Hutama Karya berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat mutu, tepat biaya, dan tepat waktu dengan zero accident.
Hasil dari pekerjaan juga dapat bermanfaat secara maksimal untuk masyarakat dengan harapan kedepannya Hutama Karya dapat mendapatkan proyek sejenis, baik di DKI Jakarta maupun wilayah Indonesia lainnya.
“Dengan luas instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) seluas 3,9 Ha dan kapasitas IPAL 240.000 m3/hari ini, akan dapat mengakomodir pembuangan air limbah bagi 989,389 jiwa di sana,” pungkasnya.