Metapos.id, Jakarta – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono melaporkan bahwa pada Maret 2022 ekspor Indonesia ke berbagai negara dunia tercatat sebesar 26,50 miliar dolar AS.
“Ekspor di bulan Maret ini adalah yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia,” ujarnya ketika menemui awak media secara daring pada Senin, 18 April.
Menurut Margo, ada faktor penting yang menjadikan RI bisa meraih hasil gemilang tersebut.
“Peningkatan ekspor Indonesia ini didorong oleh harga komoditas yang tinggi, jadi karena adanya kenaikan harga,” tutur dia.
Margo menambahkan, bukuan ekspor Maret 2022 lebih tinggi dari Februari 2022 yang sebesar 20,47 miliar dolar AS, dan juga dari Maret 2021 yang sebesar 18,35 miliar dolar AS.
Secara terperinci, Kepala BPS menerangkan struktur ekspor pada bulan lalu dikontribusikan oleh komoditas nonmigas dengan 25,09 miliar dolar AS dan komoditas migas sebesar 1,41 miliar dolar AS.
“Ekspor paling banyak itu jenis bahan bakar dan mineral (HS 27), besi dan baja (HS 72), serta lemak dan minyak nabati/hewani (HS 15),” katanya.
Sementara berdasarkan negara, Tiongkok masih menjadi tujuan utama ekspor Indonesia dengan nilai perdagangan 1,75 miliar dolar AS. Disusul kemudian India sebesar 628,2 miliar dolar AS, dan Amerika Serikat dengan 439,9 miliar dolar AS.
Adapun dari sisi impor pada Maret 2022 adalah sebesar 21,97 miliar dolar AS. Hasil itu menjadikan RI mencetak surplus perdagangan 4,53 miliar dolar AS di bulan lalu. Kondisi tersebut sekaligus memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan menjadi 23 bulan berturut-turut.