Jakarta, Metapos.id – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memproyeksikan, sebanyak 2,18 juta kendaraan akan melakukan arus mudik saat libur Lebaran 2025.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, angka ini naik sebesar 1,1 persen bila dibandingkan dengan arus mudik pada libur Lebaran tahun lalu.
“Proyeksi lalu lintas keluar Jakarta melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek, GT Kalihurip Utama, GT Ciawi dan GT Cikupa sebanyak 2,18 juta kendaraan, naik 1,1 persen dibandingkan periode 2024,” ujar Lisye dalam konferensi pers Jasa Marga Siaga: Kesiapan Operasional Idulfitri 1446 Hijriah di kantor Jasa Marga Tollroad Command Center, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 19 Maret.
Rinciannya, 404.000 kendaraan akan keluar Jakarta melalui GT Ciawi, 568.000 kendaraan akan tinggalkan Jakarta melalui GT Cikupa, 793.000 kendaraan melalui GT Cikampek Utama (Cikatama) dan 413.000 melalui GT Kalihurip Utama.
“Dari empat gerbang tol utama itu, terhitung 2,18 juta kendaraan untuk jumlah lintas yang keluar Jakarta,” katanya.
Adapun Lisye memprediksikan puncak arus mudik akan berlangsung pada Jumat, 28 Maret mendatang, seiring dengan adanya imbauan work from anywhere (WFA) dan juga cuti bersama Hari Raya Idulfitri.
“Sudah ada informasi cuti bersama dan kebijakan WFA. Ini menjadi indikator kami dalam melakukan prediksi. Prediksi kami puncak arus mudik sendiri ini akan terjadi di 28 Maret 2025,” ucap Lisye.
Guna mendukung kelancaran arus lalu lintas saat mudik Lebaran nanti, Jasa Marga telah menyiapkan sejumlah strategi. Pertama, dari aspek keselamatan.
Lisye bilang, Jasa Marga mendukung upaya rekayasa lalu lintas sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) yang telah dikeluarkan pemerintah.
“Kami pastikan prasarana dan sarana ini sudah disiapkan secara safety. Khusus untuk contraflow, kami tambah jumlah rubber cone-nya dan lebih rapat. Lalu, ada rambu-rambunya juga disesuaikan sesuai dengan standar,” terang Lisye.
Kedua dari aspek pengaturan lalu lintas. Menurut Lisye, pihaknya juga akan mengoperasikan kendaraan untuk berpatroli secara berkala.
“Lalu juga kami berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan kepolisian untuk memastikan kendaraan laik untuk memasuki jalan tol,” tuturnya.
Ketiga adalah dari aspek preservasi atau perbaikan jalan. Lisye memastikan, bahwa ruas jalan tol kelolaan Jasa Marga telah dalam kondisi mantap dengan adanya pemantauan 36 unit CCTV untuk mendeteksi insiden atau kecelakaan dini.
“Lalu, dari sisi peningkatan kelancaran kami juga sudah melakukan beberapa upaya. Bahkan, sebelumnya, ya, pada saat kami Nataru kemarin pun itu juga salah satu peningkatan kapasitas yang dipersiapkan untuk Lebaran tahun ini,” pungkasnya.