JAKARTA, Metapos.id – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa telah menyediakan utang tunai sebesar Rp175,3 triliun untuk mengantisipasi kebutuhan yang meningkat selama periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini.
Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman mengatakan jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan realisasi penggunaan uang tunai pada momentum yang sama 2021.
“Jumlah uang yang disediakan tumbuh 13,4 persen dari realisasi tahun lalu,” ujarnya melalui saluran virtual dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI pada Kamis, 17 Maret.
Menurut Aida besaran uang tunai yang disediakan oleh bank sentral telah mempertimbangkan sejumlah asumsi makro ekonomi, seperti tren historical dari realisasi penggunaan uang tunai di masyarakat selama ini serta program pemerintah seperti pencairan bansos tunai.
“Kami siap untuk memastikan ketersediaan uang tunai di seluruh wilayah NKRI secara segera sebelum memasuki Ramadan, utamanya bagi daerah di luar Pulau Jawa,” tuturnya.
Aida menambahkan, dua program lain yang tengah diupayakan untuk mendukung pendistribusian uang tunai ini adalah Program Cinta Rupiah dan Ekspedisi Rupiah Berdaulat.
“Khusus untuk Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Bank Indonesia fokus untuk menjangkau daerah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal), yaitu di 18 pulau dalam 16 provinsi,” tegasnya.
Berdasarkan laporan terakhir BI diketahui bahwa jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2022 adalah sebesar Rp7.643,4 triliun.
Angka tersebut tumbuh 12,9 persen secara tahunan (year on year/yoy), serta lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Desember 2021 yang sebesar 13,9 persen yoy.