JAKARTA,Metapos.id – Terminal Kijing di Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat baru saja diresmikan. Pembangunan mulai pada 2016 dan menelan biaya senilai Rp2,9 triliun, membuat pelabuhan tersebut menjadi yang terbesar di Pulau Kalimantan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta investasi pembangunan pelabuhan yang tak sedikit nilainya tersebut dimaksimalkan untuk memperkuat daya saing dan konektivitas antarprlabuhan hingga antarnegara.
“Tadi (saya) tanya Pak Dirut Pelindo habis berapa Pak, ini gede sekali (pelabuhannya), Rp2,9 triliun. Jangan sampai investasi yang besar seperti itu tidak bisa memperkuat daya saing dan tidak bisa memperbaiki konektivitas antarpelabuhan, antarpulau dan antarnegara, ucap Jokowi, dalam peresmian dikutip dari YouTube Sekretarian Presiden, Selasa, 9 Agustus.
Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak merupakan pengganti Pelabuhan Dwikora. Hal ini karena pelabuhan tersebut dianggap sudah memiliki kapasitas yang tinggi dan sulit untuk dikembangkan.
Kata Jokowi, Pelabuhan Pontianak memiliki kapasitas 500.000 tius dan juga 8 juta non peti kemas. “Sangat besar sekali dan ini adalah pelabuhan terbesar di Pulau Kalimantan,” ucapnya.
Jokowi meyakini kehadiran Pelabuhan Pontianak ini akan memperkuat daya saing dari produk-produk unggulan yang dihasilkan oleh Provinsi Kalimantan Barat.
“Karena di sini memiliki kekuatan besar crude palm oil (CPO), alumina, bauksit dan produk-produk lainnya,” ucapnya.
Untuk mendukung mobilitas di terminal pelabuhan tersebut, Jokowi juga meminta agar jalan pelabuhan tersebut menuju pusat kota Pontianak, Kalimantan Barat diperlebar.
“Saya ingin dari pelabuhan ini ke Pontianak jalannya diperlebar, Menteri PU hadir selesaikan sekalian. Sehingga perjalanan kontainer maupun yang non peti kemas semuanya bisa lancar dan tujuan akhir kita memperkuat daya saing betul-betul bisa kita lakukan,” tegasnya.