Jakarta, Metapos.id – Hari ini, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank
Jateng) di Main Hall, Bursa Efek Indonesia. Kerja sama ini menjadi angin segar bagi nasabah Bank Jateng untuk kemudahan berinvestasi di pasar modal, serta mewujudkan upaya KSEI dalam
memperluas layanan dengan menambah jumlah pemegang rekening.
Prosesi penandatanganan kerja sama ini secara resmi dilakukan oleh Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat dan Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri, dan Unit Usaha Syariah, Bank Jateng, Ony
Suharsono, disaksikan oleh Direksi PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. Turut hadir dan menyaksikan prosesi tersebut, Direktur Utama Dana Pensiun Bank
Jateng, Adi Cahyono serta tamu undangan lainnya yang merupakan perwakilan dari perbankan dan manajer investasi. Dengan dilakukannya kerja sama ini Bank Jateng resmi menjadi bank kustodian ke-26 sebagai pemegang rekening KSEI dan menjadi bank daerah ketiga yang memperoleh status sebagai Pemegang Rekening KSEI.
Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menyampaikan, “Bergabungnya Bank Jateng sebagai pemegang rekening KSEI diharapkan dapat memperkuat layanan yang tersedia bagi investor pasar
modal Indonesia, khususnya wilayah Jawa Tengah. Kami harap Bank Jateng dapat turut memperkuat infrastruktur pasar modal kita, memberikan layanan yang lebih komprehensif, dan menjaga integritas aset para investor,” ucap Samsul.
Lebih lanjut, Samsul berharap Bank Jateng akan membantu pertumbuhan jumlah investor di tanah air yang saat ini memiliki kebutuhan akan layanan investasi yang lebih mudah dan cepat.
Berdasarkan data yang tercatat di KSEI, jumlah investor pasar modal sampai dengan Mei 2024 telah mencapai 12,94 juta, dengan komposisi 12,17 juta investor reksa dana, 5,72 juta saham dan surat
berharga lainnya, serta 1,08 juta investor surat berharga negara (SBN). Sedangkan berdasarkan data KSEI per Mei 2024 khusus untuk wilayah Jawa Tengah, jumlah investor di Jawa Tengah telah
mencapai 1.54 juta, yang menempati posisi ke-4 terbesar jumlah investor di Indonesia.