Jakarta ,Metapos.id – PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) melakukan kerja sama dengan PT Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia melakukan kerja sama penyediaan layanan vaksin mandiri human papilliomavirus (HPV) di 100 klinik milik Kimia Farma di seluruh Indonesia.
Komitmen kerja sama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman atau MoU oleh perwakilan dari kedua belah pihak, yaitu Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou dan Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Are Genipa Suhendi.
Melalui kerja sama ini, MSD Indonesia akan memberikan edukasi terkait pencegahan berbagai penyakit HPV melalui vaksinasi. Edukasi ini juga akan dikemas semarik mungkin agar pesan pentingnya pencegahan penyakit HPV bisa tersampaikan ke masyarakat.
Sekadar informasi, MSD Indonesia merupakan perusahaan informasi global yang beroperasi di Tanah Air dan memiliki nama dagang Merck & Co., Inc., Rahway, N.J., USA.
Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Arie Genipa Suhendi mengatakan koolaborasi KFD dengan MSD menjadi satu langkah bersama untuk membantu memudahkan masyarakat agar lebih proaktif dalam menjaga kesehatan.
Arie bilang bahwa kerja sama ini juga sejalan dengan upaya Kementerian Kesehatan RI untuk mencegah morbiditas, mortalitas dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dalam rangka mencapai SDGs 2030 dan Program Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim (2023-2030).
“KFD melakukan kolaborasi dengan MSD dalam rangka meningkatkan literasi, dan kesediaan masyarakat terkait penerimaan vaksin HPV. Para tenaga ahli kesehatan di klinik Kimia Farma akan membantu memberikan pemahaman yang tepat seputar virus HPV. Serta memberikan pendampingan yang dibutuhkan masyarakat, termasuk pemberian vaksin HPV dan kedepannya akan memperluas pelayanan vaksinasi,” katanya usai penandatangan kerja sama, di Jakarta, Jumat, 8 Maret.
Arie mengatakan bahwa layanan vaksin HPV ini sudah bisa diakses masyarakat mulai hari ini di klinik-klinik milik Kimia Farma. Untuk mendapatkan layanan ini, masyarakat bisa melakukan pemesanan terlebih dahulu melalui call center Kimia Farma 1500-255.
“Kalau ditanya di mana vaksinnya bisa diperoleh masyarakat? Tersedia di 100 klinik Kimia Farma. Untuk mengetahui lokasinya, bisa menghubungi call center kami,” tuturnya.
Sementara itu, Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou menyampaikan sebagai perusahaan farmasi global yang beroperasi di Indonesia, MSD berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih sehat.
“Kali ini, kami menjalin komitmen bersama PT Kimia Farma Diagnostika, untuk meningkatkan pemahaman di masyarakat mengenai penyakit terkait HPV, yang diharapkan dapat menjadi solusi dalam membantu meredam penyebaran berbagai penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus ini,” ujarnya.
Tak hanya penyakit terkait HPV, dia juga bilang ke depannya MSD Indonesia berkomitmen bersama PT Kimia Farma Diagnostika untuk memberikan edukasi mengenai penyakit lainnya yang dapat dicegah oleh vaksinasi, seperti pneumonia, varicella, Measles Mumps Rubella (MM), dan diare rotavirus.
“Kami berharap, melalui edukasi ini, masyarakat tergugah untuk mengambil langkah proaktif terhadap kesehatan dengan berkonsultasi kepada dokter mengenai vaksinasi, sehingga dapat terlindung dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” katanya.
Sekadar informasi, Human papillomavirus tau HPV adalah penyebab dari berbagai penyakit, salah satunya kanker serviks. Dua genotipe HPV yang paling umum, ditemukan menjadi penyebab sekitar 70 persen dari kasus kanker serviks pada perempuan. Tak hanya kanker serviks, infeksi HPV juga dapat menyebabkan penyakit berbahaya lainnya, seperti kanker anus, kanker penis, dan kutil kelamin
Berdasarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin HPV terbukti memiliki tingkat efikasi yang tinggi, hampir mencapai 100 persen dalam mencegah infeksi HPV bagi individu yang belum terinfeksi sat pemberian vaksin. Untuk mengurangi risiko dampak dari virus HPV, vaksin HPV penting diberikan pada anak dan juga di usia remaja dan dewasa, baik untuk perempuan maupun laki-laki.
Sayangnya, upaya pencegahan belum meniadi prioritas masyarakat saat ini. Contohnya kanker serviks yang merupakan salah satu penyakit yang disebabkan ole infeksi HPV, cakupan skrining pada tahun 2023 mash sangat rendah, hanya mencapai 7,02 perden dari target 70 persen. Padahal langkah-langkah preventif seperti skrining dan vaksinasi perl diambil guna mengurangi potensi infeksi dan dampak dari virus HPV itu sendiri.