Jakarta, Metapos.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, harga ikan di tingkat cold storage mengalami kenaikan sebesar lima persen menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah atau pada Maret ini.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo mengatakan, kondisi stok ikan di 250 cold storage seluruh Indonesia tercatat sebanyak 20.996 ton dan diprediksi akan meningkat pada Maret menjadi 42.271 ton atau menjelang H-3 Idulfitri.
Budi merincikan, komoditas utama yang didominasi dalam cold storage yakni Cakalang sebanyak 6.512 ton, Tuna 5.801 ton, Layang 1.112 ton, Udang 1.041 ton dan Tongkol 999 ton.
“Selain itu, Cumi dan Makarel juga mengalami peningkatan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga. Jadi, ini adalah pantauan-pantauan kami dari data pelabuhan, data pantauan budi daya dan dan data yang tersimpan di cold storage,” ucap Budi dalam konferensi pers Ketersediaan Stok Ikan Selama Ramadan dan Lebaran 1446 Hijriah di kantor KKP, Jakarta, Rabu, 5 Maret.
Menurut Budi, kenaikan harga ikan di tingkat cold storage itu dinilai baik, lantaran bisa membantu peningkatan ekonomi para nelayan.
Meskipun dia mengeklaim kenaikan harga ikan tersebut masih terjangkau.
Berdasarkan data yang dipaparkan, harga ikan Cakalang sebesar Rp23.000 per kilogram (kg), Tuna Rp18.000 per kg, Layang Rp22.000 per kg, Tongkol Rp19.000 per kg, Kembung Rp30.000 per kg, Cumi Rp54.000 per kg, Tenggiri Rp50.000 per kg, Bawal Rp45.000 per kg dan Makarel Rp18.000 per kg.
“Ini adalah saatnya kami merayakan Ramadan bersama. Ikan ada, nelayan pun juga dapat rezeki cukup dari harga yang cukup bagus di sini,” katanya.
Di sisi lain, Budi juga merincikan harga komoditas ikan budi daya meliputi Udang Rp100.000 per kg, Bandeng Rp25.000 per kg, Gurame Rp30.000 per kg dan Nila Rp29.000 per kg.
“Secara keseluruhan, harga menjelang Lebaran ini tetap terjangkau dan stabil,” pungkasnya.