Jakarta, Metapos.id – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melaporkan penurunan laba bersih pada kuartal I-2024. Dalam keterangannya diketahui laba perusahaan anjlok sebesar 96 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Pada kuartal I, INCO berhasil mencetak laba bersih sebesar 6,2 juta dolar AS, sementara pada periode sebelumnya tercatat sebesar 168,7 juta dolar AS.
Laba bruto perusahaan pada kuartal I tercatat mengalami penurunan dari sebelumnya 134,93 juta dolar AS menjadi 20,09 juta dolar AS.
Dari sisi pendapatan, INCO mencatat pendapatan pada kuartal I-2024 sebesar 229,9 juta dolar ASatau turun 37 persen dari kuartal yang sama di tahun 2023 yang tercatat 363,18 juta dolar AS.
“Terutama karena harga realisasi rata-rata yang lebih rendah. Harga realisasi rata-rata terjadi penyesuaian dari 14.239 dolar AS per ton pada kuartal IV tahun 2023 dan 21.672 dolar AS per ton pada kuartal I tahun 2023 menjadi 12.651 dolar AS per ton,” ujar Chief Financial Officer INCO, Bernardus Irmanto yang dikutip Senin 1 Juli.
Meskipun harga nikel berfluktuasi, lanjut dia, perseroan berhasil mempertahankan Beban Pokok Pendapatan. Secara year-on-year, Beban Pokok Pendapatan Perseroan turun sebesar 8 persen dari 228,2 juta dolar AS pada kuartal I tahun 2023 menjadi 209,8 juta pada kuartal I tahun 2023.
“Selain mendapatkan keuntungan dari harga komoditas yang lebih rendah, Perseroan tetap fokus pada peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya sambil terus meningkatkan disiplin dalam praktik-praktik penambangan yang baik,” lanjut dia.
Dari sisi produksi, INCO mencatat produksi nikel dalam matte sebesar 18.199 metrik ton dan pengiriman nikel matte sebesar 18.175 ton pada kuartal I 2024.
“Sebagai bagian dari strategi pemeliharaan perseroan, kami tidak melakukan perbaikan besar pada kuartal I 2024 sehingga menghasilkan peningkatan produksi nikel dalam matte sebesar 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, tingkat produksi ini lebih rendah 5 persen dibandingkan kuartal sebelumnya terutama disebabkan oleh lebih rendahnya kadar nikel,” pungkas Bernardus.