JAKARTA,Metapos.id – PT Insight Investments Management (INSIGHT) siap menggenjot segmen investor individu atau ritel. Demi target tersebut Perseroan menargetkan untuk meluncurkan platform online Insight.
Direktur PT Insight Investments Management, Ria Meristika Warganda mengatakan, saat ini investor institusi di Insight mencapai 80%. Sehingga dibutuhkan strategi untuk menyeimbangkan nasabah korporasi yang dominan.
“Rencananya akan ada platform online milik sendiri yang akan diluncurkan semester kedua 2023. Nasabah institusi hampir 80 persen. Jadi kami rencanakan porsinya lebih berimbang. Ini target kami dalam beberapa tahun ke depan,” kata dia dalam keterangan resminya di Jakarta (18/12/2022).
Dia menjelaskan, salah satu strategi yang disiapkan dengan berkolaborasi dengan mitra agen penjual. Saat ini, perseroan telah memiliki sekitar 15 agen penjualan. Agen yang digandeng terdiri dari sekuritas dan bank.”Tahun depan ada sekitar 10 agen penjualan yang siap bergabung dengan Insight,” ujarnya.
Sementara untuk segmen institusi, Ria mengatakan juga akan terus didorong. Salah satu upayanya dengan meningkatkan edukasi ke perusahaan segmen non finansial. Menurut dia selama ini investor institusi didominasi dari sektor keuangan. Karena itu pihaknya berupaya mendobrak tantangan di pasar non keuangan.
“Korporasi yang paham investasi umumnya dari sektor finansial. Sekarang kami ingin mengenalkan ke korporasi lain di luar keuangan. Jadi perlu diedukasi tentang reksa dana karena bisa digunakan sebagai alternatif investasi selain deposito. Jadi potensinya masih luas,” ujar Ria.
Ria menambahkan salah satu pilihan instrumen investasi yang dapat diandalkan dalam kondisi ketidakpastian yaitu reksa dana pasar uang.
Menurutnya kinerja Indeks Reksa Dana Infovesta Money Market Fund Index tetap tumbuh stabil dan tidak mengalami volatilitas yang berarti selama satu tahun setelah kenaikan harga BBM bersubsidi yang signifikan.
Sementara dari aspek pertumbuhan UP (Unit Penyertaan) reksa dana pasar uang, juga terlihat masih tumbuh 11,4% pada periode yang sama.
Hal ini menunjukkan strategi investasi dari berbagai investor yang beralih ke reksa dana pasar uang untuk menghindari dampak negatif dari volatilitas pasar pada masa itu.