Jakarta,Metapos.id – PT Agro Bahari Nusantara Tbk (“UDNG” atau Perseroan),
merupakan salah satu pemain budidaya udang khususnya udang vannamei, segera
membentangkan sayapnya di tahun 2023 ini. Berdiri sejak 2019 dan saat ini telah
berkembang dengan memiliki 14 kolam tambak yang berada di daerah Bangka Belitung,Indonesia.
Produksi udang Vannamei menjadi salah satu jenis udang yang paling diminati di pasar global dan terus meningkat produksinya di Indonesia dari tahun ke tahun. Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang paling populer oleh pasar
dunia dikarenakan rasa dan tekstur yang nikmat.
UDNG yakin bahwa budidaya udang vannamei memiliki prospek ekonomi yang tinggi sejalan dengan kebutuhan dunia untuk Udang Vannamei diprediksi akan terus meningkat sedangkan angka produksi saat ini masih terbatas dan tidak dapat mencukupi seluruh permintaan global.
Perseroan memiliki komitmen yang kuat terhadap peningkatan kualitas produk dan
keberlanjutan lingkungan (ESG) serta terus berupaya untuk mengembangkan usahanya dan dapat membantu mencukupi kebutuhan pangan Nasional serta kebutuhan ekspor Selain
itu pun, Perseroan terus menerus mengembangkan sistem teknologi dalam budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei). Sistem teknologi baru dapat menambah kepadatan populasi benur udang dan dapat menghasilkan angka produksi yang signifikan.
Ekspansi, Menambah Infrastruktur Produksi dan Melantai di Bursa
Setelah berhasil mengembangkan usahanya dengan memiliki 14 kolam intensif, Perseroan berencana mengembangkan bisnisnya dengan melakukan ekspansi dengan menambah
kapasitas budidayanya melalui penambahan kolam-kolam baru guna menggenjot produksi lebih lanjut.
Sebagai salah satu langkah nyata mendukung ekspansi tersebut, UDNG pada tahun ini melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana Saham atau IPO, dan saat ini telah resmi memulai masa Penawaran umum (offering) pada tanggal 23-27 Oktober 2023.
Berdasarkan informasi yang tertuang dalam Prospektus, Perseroan menawarkan sebanyakbanyaknya 500.000.000 saham Baru atau setara dengan 28,57% dari modal disetor setelah
IPO yang ditawarkan pada harga sebesar Rp100,- per saham, dengan target dana yang terkumpul sebesar Rp50.000.000.000,-Dana hasil IPO tersebut sebagai besar rencananya akan digunakan untuk ekspansi bisnis dengan membangun tambak udang baru melalui perusahaan anak yaitu MBS dalam bentuk
penyetoran modal yang kemudian akan digunakan untuk belanja modal guna memenuhi kebutuhan pembangunan tambak baru di daerah Kepulauan Bangka Belitung.
Bersamaan dengan IPO ini, UDNG juga menerbitkan sebanyak 400 juta Waran Seri I dengan rasio setiap pemegang 5 sahuam baru berhak memperoleh 4 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp105 per saham.
Vincent Lukito, pendiri dan Direktur Utama Perseroan mengatakan bahwa seluruh
Pemegang saham Pengendali dan manajemen Perseroan memiliki komitmen tinggi dalam perkembangan usaha Perseroan untuk selalu memaksimalkan profitabilitas dan memberi manfaat kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan Perseroan.
Langkah komitmen tersebut diwujudkan dalam melakukan ekspansi kolam budidaya melalui Perusahaan Anak PT Marina Bahari Sentosa.“Kami berharap untuk menjunjung tinggi kepercayaan publik yang diberikan kepada kami untuk selalu mengambil keputusan kegiatan usaha yang memberi manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan Perseroan.” Ungkap Vincent Lukito.
Ekspansi dan langkah strategis ini bukan hanya merupakan tonggak bersejarah bagi UDNG,namun juga merupakan langkah maju dalam memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri budidaya tambak udang di Indonesia. Dengan menghadirkan inovasi dan kualitas
terbaik dalam bisnisnya, UDNG siap menjadi mitra utama bagi masyarakat lokal dan para pemangku kepentingan untuk memajukan industri budidaya udang berkelanjutan di Indonesia.
UDNG dalam IPO ini resmi menunjuk PT MNC Sekuritas dan PT Korea Investment & Sekuritas Indonesia untuk bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Direktur Investment Banking MNC Sekuritas, Hary Herdiyanto menyampaikan bahwa UDNG memiliki potensi pertumbuhan yang sangat baik, dikarenakan berada pada sektor pangan,
sektor yang dikenal secara konsisten mampu selalu mencatat pertumbuhan.
Indonesia sebagai negara tempat UDNG beroperasi khususnya memiliki dua keunggulan, dimana dari sisi populasi, populasi Indonesia terbilang cukup besar dan masih terus bertumbuh, selain
itu, dari sisi daya beli masyarakat, Indonesia terus mampu mencatat peningkatan daya beli yang terlihat dari GDP per kapita masyarakat.