Jakarta, Metapos.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah sudah membangun 24 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Adapun sepanjang tahun ini, investasi yang terealisasi di KEK secara kumulatif mencapai Rp242,5 triliun dan penyerapan tenaga kerja mencapai 151.000 tenaga kerja.
“Lapangan pekerjaan juga banyak dicapai dari KEK untuk tahun ini investasi yang sudah masuk 242,5 triliun dengan 151 ribu tenaga kerja dengan 394 daripada pelaku usaha,” ujarnya dalam Indonesia SEZ Business Forum 2024, Senin, 9 Desember.
Menurut Airlangga peningkatan investasi melalui KEK telah menjadi salah satu cara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN.
“KEK telah menjadi pendorong utama pertumbuhan di Tiongkok, di Vietnam, di negara ASEAN lainnya, di Thailand. Jadi saya kira sudah saatnya bagi KEK di Indonesia untuk memaksimalkan peluangnya. Kita tidak punya banyak waktu, targetnya 3-4 tahun. Karena itu, kita harus mengambil keuntungan geoekonomi dan geostrategis,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Airlangga pemerintah akan medorong optimalisasi dan peningkatan investasi melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen.
“Bapak Presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi kedepan untuk bisa mencapai 8 persen salah satunya yang akan kita dorong adalah optimalisasi dan peningkatan investasi melalui kawasan ekonomi khusus,” ujarnya.
Airlangga menyampaikan pemerintah akan terus meningkatkan kawasan ekonomi khusus salah satunya kawasan ekonomi khusus pada sektor pariwisata yang akan terus melakukan perbaikan dari segi akses sehingga dapat mendorong peningkatkan turis ke beberapa kawasan-kawasan parawisata.
“Misalnya Bangka Belitung yang membutuhkan akses daripada regional flight dan Bapak Presiden sudah memberikan arahan bahwa regional flight harus dibuka karena itu lokasinya sangat strategis. Demikianpula beberapa target-target wisata yang lain termasuk Labuan Bajo, termasuk juga di daerah Mandalika, Lombok. Jadi beberapa akses daripada pesawat internasional untuk bisa langsung masuk,” jelasnya.
Selain itu, Airlangga melihat ketidakpastian geopolitik saat ini dapat menjadi peluang untuk menarik investasi ke Indonesia lantaran adanya potensi relokasi industri. Dimana Indonesia harus melakukan perbaikan di berbagai kawasan ekonomi khusus supaya investor tertarik masuk.
“Jadi menurut saya suhunya sedang tinggi. Jadi, ASEAN, sebagai salah satu kawasan yang damai dan stabil secara politik, dan terus tumbuh dalam dua dekade terakhir, maka kita harus mengambil peluang emas ini. Peluang emas itu hanya datang sekali. Tidak akan ada peluang lain,” tegasnya.