Jakarta, Metapos.id – Menteri Sumber Daya Energi Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meresmikan 31 penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga secara seretak dan terpusat di Integrated Terminal Wayame, Kota Ambon, Provinsi Maluku.
“Harga BBM di kota yang notabenenya subsidi akan sama dengan harga BBM yang di daerah-daerah sekalipun terpencil. Ini adalah sebagai bentuk upaya kehadiran pemerintah dalam menjamin ketersediaan bahan bakar,” ujar Bahlil dalam sambutannya saat meresmikan BBM di Terminal Wayame, Rabu, 18 Desember.
Bahlil menegaskan upaya konkret pemerintah mengatasi ketimpangan ekonomi masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
“Presiden (Prabowo) tidak ingin ada ketimpangan, baik Presiden terdahulu maupun Presiden Prabowo berpandangan bahwa urusan rakyat adalah yang paling utama untuk kita selesaikan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Keberadaan BBM Satu Harga, sambung Bahlil, diyakini mampu menstimulus perekonomian masyarakat daerah terpencil. Hal ini sejalan dengan target pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
“Tidak akan mungkin ada sebuah pertumbuhan ekonomi yang baik di daerah kalan tidak tersedianya BBM dengan harga yang terjangkau,” jelasnya.
Sebelum adanya program BBM Satu Harga, masyarakat harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli BBM. Bahlil kembali menceritakan saat dirinya di tahun 2017 membeli BBM di Wamena, Papua Pegunungan hingga mencapai puluan ribu rupiah.
”Kalau cuaca jelek, gak bisa pesawat masuk, harga BBM bisa sampai Rp35.000 waktu itu. Sementara solar di Jawa atau di daerah-daerah di mana ada sumber-sumber minyak dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), itu harganya waktu itu cuma Rp7.000, berapa puluh kali lipat itu coba bayangkan,” ungkapnya.
Melalui peresmian 31 penyalur BBM Satu Harga, pemerintah telah berhasil menyelesaikan seluruh target pembangunan penyalur BBM Satu Harga sebanyak 583 titik sejak tahun 2017 hingga 2019.
“Harga BBM di kota yang notabenenya subsidi akan sama dengan harga BBM yang di daerah-daerah sekalipun terpencil. Ini adalah sebagai bentuk upaya kehadiran pemerintah dalam menjamin ketersediaan bahan bakar,” ujar Bahlil.
Sebagai informasi, peresmian BBM Satu Harga tahap ke-2 tahun 2024 terbagi dalam beberapa kluster, yaitu:
a. Klaster Sumatera dan Kalimantan sebanyak 6 SPBU yang dipusatkan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat;
b. Klaster Nusa Tenggara dan Sulawesi sebanyak 6 SPBU yang dipusatkan di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur;
c. Klaster Maluku sebanyak 9 SPBU yang diresmikan di Integrated Terminal BBM PT Pertamina (Persero) Wayame Kota, Ambon Provinsi Maluku;
d. Klaster Papua sebanyak 10 SPBU yang dipusatkan di Terminal BBM PT Pertamina (Persero) Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.