Jakarta, Metapos.id – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menargetkan, dokumen rancangan bangun rinci atau Detail Engineering Detail (DED) proyek tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) akan rampung tahun ini.
DED tersebut nantinya akan diserahkan kepada investor minati proyek tanggul laut yang akan membentang dari Banten sampai Gresik, Jawa Timur.
Dody menyebut, DED proyek Giant Sea Wall akan dikembangkan setelah uji kelayakan atau feasibility study (FS) rampung.
“Harapan saya tahun ini DED Giant Sea Wall kelar, walaupun sepertinya DED Giant Sea Wall tidak mungkin rampung tahun ini lantaran studi kelayakan proyek itu masih belum sampai sekarang,” kata Dody saat ditemui di kantornya, Senin, 14 April.
Dia bilang, DED Giant Sea Wall akan dibentuk dari desain dasar proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Rinciannya, NCICD memiliki dua jenis tanggul laut, yakni yang dibangun di bibir pantai dan di lepas pantai.
Menurut Dody, saat ini Kementerian PU sedang memperbarui desain dasar tanggul laut yang tercantum dalam NCICD sesuai dengan perkembangan zaman. Adapun dokumen uji kelayakan secara detail akan dibentuk setelah pembaruan desain desar NCICD selesai.
Adapun proyek Giant Sea Wall telah mendapatkan perhatian beberapa investor asing. Salah satu investor asing yang dimaksud adalah Pemerintah Belanda dalam bentuk dana hibah senilai 300 juta Euro atau sekitar Rp5,72 triliun.
Selain itu, kata Dody, beberapa negara lain tertarik untuk mendanai pembangunan Giant Sea Wall, seperti Tiongkok dan Korea Selatan. Namun, dia menuturkan, pendanaan tersebut baru dapat terealisasi secepatnya setelah pemerintah menentukan pengampu proyek tersebut.
“Pengampu proyek tersebut masih dibahas bersama Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. Sebetulnya cukup banyak yang tertarik untuk mendanai, tapi kami harus menentukan bentuk pengampunya setelah itu baru bisa bicara teknis,” tuturnya.
Adapun Giant Sea Wall masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang di dalam RPJMN 2025-2029.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengatakan, nantinya akan ada satuan tugas atau Satgas yang menangani pembangunan salah satu proyek PSN tersebut.
“Saat ini, Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Pak AHY, kan, mendapatkan tugas dari Bapak Presiden untuk Giant Sea Wall ini dan beliau diminta untuk membuat semacam Satgas khusus untuk penanganan pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa,” ujar Diana saat ditemui di kantornya, Rabu, 12 Maret.
Diana menjelaskan, GSW akan terbentang dari Banten sampai ke Jawa Timur atau tepatnya dari Tangerang hingga Gresik. Proyek itu pun akan memiliki panjang sekitar 946 kilometer.
Untuk pembangunan GSW, pemerintah juga membuka peluang pengerjaan dengan skema pembiayaan oleh swasta.
“PU di sini sebagai pokja (kelompok kerja) pembangunan dan nanti (dikerjakan) tidak hanya dengan APBN, harapannya justru swasta ini bisa jadi mitra strategis untuk pengembangan Giant Sea Wall dan perlindungan Pantura,” ucapnya.