Jakarta, Metapos.id – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melalui subholding, PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) berupaya untuk menurunkan emisi pada transportasi laut. Salah satunya dengan cara penerapan green shipping di area pelabuhan.
Melalui PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), Pelindo melakukan kegiatan untuk mewujudkan green shipping. Misalnya, pemberian jasa di bidang marine, peralatan, solusi pengerukan, galangan, dan jasa utilitas yang berfokus pada pengurangan emisi pada transportasi laut.
“SPJM senantiasa mendukung Pelindo selaku holding dalam berkontribusi merealisasikan green shipping melalui pengelolaan layanan marine, peralatan (equipment), pengerukan (dredging solutions), galangan (shipyard), and layanan-layanan utilitas (utilities services),” ujar Direktur Utama PT Pelindo Jasa Maritim, Prasetyadi, dalam keterangan resmi, Jumat, 19 Januari.
Prasetyadi mengatakan green shipping adalah proses untuk mengurangi emisi yang dihasilkan oleh aktivitas kapal yang lebih rendah. Sedangkan, green ship adalah suatu kapal yang menerapkan sebuah teknologi yang bertujuan untuk mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi energi secara bersamaan.
Lebih lanjut, Prasetyadi mengatakan Pelindo telah melakukan penyiapan dan perencanaan terkait pelabuhan yang berkelanjutan hingga 5 tahun ke depan. Rencana ini nantinya akan dilakukan secara bersama di lingkup Pelindo Grup. Dimana, telah dibuat target-target yang dapat dicapai baik dalam 10 tahun mendatang maupun peta implementasi jangka panjangnya.
“Kami mempelajari bagaimana inisiatif berkelanjutan dilakukan oleh pelabuhan-pelabuhan terdepan di dunia, yang sekiranya juga dapat dilakukan di setiap pelabuhan kelolaan kita,” kata Prasetyadi.
Prasteyadi mengatakan langkah lain yang ditempuh oleh Pelindo adalah elektrifikasi atau de-dieselisasi peralatan. Konversi penggunaan bahan bakar berbasis fosil ke sumber energi yang ramah lingkungan terus ditingkatkan.
“SPJM akan merealisasikan pelabuhan ramah lingkungan atau kita sebut juga pelabuhan hijau melalui elektrifikasi pada peralatan maupun kapal-kapal yang kita miliki,” papar Prasetyadi.
Hingga saat ini, sambung dia, elektrifikasi di 125 pelabuhan kelolaan Pelindo telah mencapai 41 banding 59 persen. Jika dilihat dari jumlah alat bongkar muat sekitar 310 yang sudah terelektrifikasi mencapai 126 alat dan yang masih berbasis diesel sebanyak sebanyak 184 alat.
“Untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil pada saat kapal bersandar, SPJM telah menyediakan shore connection atau onshore power supply di beberapa terminal yang berfungsi sebagai pengisi (penyuplai) daya listrik ke kapal ketika mereka bersandar di dermaga,” ungkap Prasetyadi.