Jakarta, Metapos.id – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 secara online dan offline pada Rabu (26/6). RUPST 2024 BEI telah membahas 5 agenda,yaitu 1) Persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2023; 2) Persetujuan Penyisihan Cadangan Wajib Perseroan Tahun Buku 2023; 3) Penunjukan Akuntan Publik Perseroan untuk Tahun Buku 2024; 4) Pengangkatan dan Penetapan Honorarium bagi Anggota Dewan Komisaris Perseroan Masa Jabatan 2024-2028 serta Pemberian Uang Jasa Pengabdian bagi Anggota Dewan Komisaris Perseroan yang Berakhir Masa Jabatannya; dan 5) Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. RUPST 2024 BEI dihadiri 91 Pemegang Saham atau 100% dari jumlah Pemegang Saham yang memiliki hak suara.
Kinerja BEI Tahun 2023 Sepanjang tahun 2023, BEI bersama Self-Regulatory Organization (SRO) lainnya dan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh stakeholders pasar modal, telah berhasil meluncurkan
sejumlah produk, layanan, dan pencapaian untuk menjaga momentum pertumbuhan. Beberapa di antaranya, yaitu peluncuran IDX Mobile pada 13 Juli 2023, Kampanye Aku Investor Saham pada 10 Agustus 2023, dan IDXCarbon pada 26 September 2023. Pada tahun 2023, BEI juga berhasil meraih nilai 16,9 (low risk) pada ESG Risk Rating yang dinilai oleh Sustainalytics.
BEI senantiasa melakukan optimalisasi kegiatan edukasi dan literasi melalui seluruh kanal distribusi informasi kepada seluruh stakeholders. Hal ini dilakukan tidak hanya untuk investor, namun juga untuk para Anggota Bursa dan Partisipan, serta Perusahaan Tercatat. Sepanjang tahun 2023, terdapat 18.641 kegiatan edukasi untuk investor yang diikuti 3.157.641 partisipan dan 99 kegiatan edukasi go public dalam bentuk seminar, serta 585 kegiatan one-on-one meeting dengan calon penerbit efek potensial.
Kemudian telah dilaksanakan capacity building kepada Anggota Bursa sebanyak 45 kegiatan, capacity building kepada Perusahaan Tercatat sebanyak 35 kegiatan, dan 585 kegiatan diskusi go public.
Dari sisi Perusahaan Tercatat, aktivitas jumlah Pencatatan Efek Baru Saham masih bertumbuh secara positif. Selama tahun 2023, BEI mampu mencatatkan 79 Perusahaan Tercatat yang merupakan pencatatan tertinggi sepanjang sejarah. BEI menempati peringkat ke-6 dari sisi jumlah IPO secara Bursa Global dan peringkat 1 di antara Bursa ASEAN sejak 2018. Dengan demikian, total Perusahaan tercatat di BEI sebanyak 903 Perusahaan Tercatat pada akhir tahun 2023.
Pada akhir tahun 2023, terdapat 12,2 juta investor pasar modal Indonesia atau terdapat penambahan 1,8 juta investor baru (meningkat sebesar 18% dibandingkan tahun 2022). Partisipasi investor ritel pun masih terjaga pada tahun 2023 dengan diikuti meningkatnya partisipasi dari kalangan investor institusi.
Selain itu sampai dengan 21 Juni 2024, jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai 13 juta.
Hal ini mencerminkan keyakinan investasi di pasar modal Indonesia masih cukup terjaga meski dihadapkan kepada situasi ekonomi global dan domestik yang dipenuhi dengan ketidakpastian.