Jakarta, Metapos.id – PT Pertamina (Persero) membentuk Tim Crisis Center untuk mengevaluasi seluruh proses bisnis perusahaan. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri mengatakan, proses evaluasi ini akan mengutamakan evaluasi di aspek operasional untuk memperbaiki tata kelola perusahaan.
“Kami telah membentuk Tim Crisis Center untuk mengevaluasi seluruh proses bisnis terutama dari aspek operasional,” ujar Simon dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 3 Maret.
Simon menambahkan, dengan Tim Crisis Center ini pihaknya berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola Pertamina menjadi jauh lebih baik.
Sebagai pemimpin tertinggi Pertamina, Simon juga memastikan dirinya akan berada di garis terdepan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada perusahaan energi pelat merah ini.
“Sekali lagi mewakili Keluarga Besar Pertamina, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebes-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kami akan membenahi diri dan memperbaiki diri,” tegas Simon.
Diketahui, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan sembilan orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada tahun 2018–2023.
Tersangka yang ditetapkan Kejagung meliputi Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Agus Purwono (AP) selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional, Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, dan Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga.
Tersangka lainnya, yakni Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.