JAKARTA,Metapos.id – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa RI masih mempunyai ruang yang cukup terbuka untuk mengejar pertumbuhan ekonomi tinggi pada tahun ini.
Menurut Perry, Indonesia malahan bisa mengukir prestasi dengan membukukan level pertumbuhan yang jauh lebih besar dibandingkan periode 2022, yaitu di atas 5,3 persen.
“Kemungkinan tidak akan lebih tinggi dari 5,3 persen, kecuali ekspor ke China itu melonjak dan konsumsi swasta melonjak,” ujarnya saat menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta pada Kamis, 16 Februari.
Perry menambahkan, angka tersebut jauh di atas perkiraan pertumbuhan global yang hanya sekitar 2,3 persen di tahun ini.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pelonggaran zero covid policy di China membawa ekspektasi besar dalam mendorong perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Langkah Tiongkok memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan ekspor sebagai modal kegiatan industri di negara tersebut.
“Ini akan mendorong sumber pertumbuhan bagi Indonesia,” tuturnya.
Perry menyampaikan pula jika konsumsi swasta di Indonesia diharapkan dapat terus naik seiring dengan keputusan pemerintah mencabut aturan PPKM.
“Perlu diingat bahwa confidence dari konsumen juga bisa mendorong konsumsi swasta,” tegasnya.
Adapun, BI sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 akan berada di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen dengan titik maksimal 5,1 persen. Sementara realisasi pertumbuhan untuk 2022 yang lalu adalah sebesar 5,31 persen.