Jakarta, Metapos.id – Dalam rangka bulan Ramadan, PT Prudential Sharia Life
Assurance (Prudential Syariah) berkolaborasi dengan Hannah Indonesia, komunitas parenting dan edukasi berbasis Islam, serta Lyfe with Less, komunitas gaya hidup minimalis Indonesia menggelar program Special Ramadan Talkshow yang telah diselenggarakan di BATASpace, Ampera, Jakarta pada Minggu, 9 Maret 2025. Lebih dari 100 peserta muslimah dari berbagai kota hadir dan secara antusias mengikuti sesi bertajuk ‘Bagaimana Memulai Konsumsi Berkesadaran sebagai Gaya Hidup yang Sesuai dengan Tauhid.’
Selain itu, selepas sesi talkshow para peserta juga mengikuti kegiatan
bersaling-silang (barter barang bekas) sebagai salah satu bentuk implementasi dari gaya hidup yang mindful.
Melalui kegiatan ini, Prudential Syariah hadir dalam memberikan edukasi tentang
pentingnya mengelola keuangan berbasis syariah, salah satunya dengan memiliki asuransi berbasis syariah yang diharapkan dapat membawa keberkahan selama bulan Ramadan.
Selain itu, para peserta juga diajarkan untuk membangun kebiasaan konsumsi secara berkesadaran (mindful consumption) lewat gaya hidup minimalis dimana hal ini sejalan dengan menjadikan Tauhid sebagai gaya hidup.
Mayang Ekaputri, Chief Strategy Officer Prudential Syariah mengatakan, “Bulan
Ramadan adalah bulan yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia yang hadir untuk kembali mengingatkan diri akan gaya hidup yang sesuai prinsip-prinsip Islam.
Merayakan bulan penuh berkah ini, Prudential Syariah mengajak keluarga Indonesia untuk bersama-sama #JagaMaknaRamadanmu lewat edukasi literasi keuangan dan asuransi
berbasis syariah, sekaligus berkontribusi dalam ekosistem yang lebih luas dengan niat saling berbagi dan tolong menolong.”
Saat ini, tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah masih sangat rendah apabila dibandingkan dengan literasi keuangan konvensional. Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2024 dari OJK menemukan tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia masih berada 39,11%, jauh di bawah tingkat literasi keuangan sebesar 65,43%.
Sementara itu, tingkat inklusi keuangan syariah baru mencapai 12,88%, jauh di bawah inklusi keuangan 75,02%. Adanya kesenjangan dalam pemahaman dan pemanfaatan layanan keuangan syariah di Indonesia yang masih sangat rendah ini menunjukkan bahwa edukasi dan akses terhadap layanan keuangan berbasis syariah masih perlu digencarkan.
Vendryana selaku Co-Founder Hannah Indonesia, mengatakan, “Sejatinya, hidup
adalah perjalanan untuk kita terus belajar bertanggung jawab kepada rezeki yang
dititipkan Allah. Melalui konsep gaya hidup Tauhid, kita diarahkan untuk membuat keputusan yang tidak hanya baik untuk diri sendiri, namun juga bermanfaat untuk sesama.
Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan Prudential Syariah dalam
mengedukasi keluarga Indonesia untuk semakin mampu mengelola keuangan sesuai prinsip-prinsip syariah, sekaligus memulai konsumsi berkesadaran.”
Mayang Ekaputri menambahkan, “Yang membedakan Prudential Syariah dengan
asuransi konvensional, terdapat pada konsep risk-sharing, di mana konsep tersebut membuat para peserta dapat saling tolong menolong melalui Dana Tabarru. Ragam produk
Prudential Syariah juga fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan masing-masing.”
Sejak tahun 2022, Prudential Syariah melakukan spin-off sebagai bukti dan komitmen untuk fokus menyediakan perlindungan berbasis syariah. Untuk menjangkau lebih banyak keluarga Indonesia, Prudential Syariah mengajak masyarakat memiliki proteksi, yang
tidak hanya memberikan manfaat finansial tetapi mengimplementasi nilai-nilai syariah yang salah satunya adalah tolong menolong. Selain itu, pengelolaan dana dilakukan secara transparan yang sesuai dengan prinsip syariah, serta diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.
“Di Prudential Syariah, kami berkomitmen untuk terus mendukung keluarga Indonesia dalam setiap tahap kehidupan, dengan selalu memastikan finansial yang senantiasa terlindungi dan berkelanjutan, demi hidup yang penuh berkah. Lewat program literasi keuangan dan asuransi syariah kami lakukan sejak 2022, kami telah mengedukasi lebih dari tiga ratus ribu masyarakat Indonesia baik secara online maupun offline, dan kami berharap dapat menjangkau lebih banyak keluarga di berbagai wilayah di Indonesia agar bisa terlindungi dari berbagai risiko kehidupan dengan mengedapankan prinsip syariah,sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia,” tutup Mayang.