JAKARTA,Metapos.id — PT Sunindo Pratama Tbk (“Perseroan”) pada hari ini resmi menjadi perusahaan tercatat, yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) dengan kode saham SUNI.Perseroan menawarkan sebanyak 600 juta lembar saham atau setara dengan 24% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah setelah Penawaran Umum Perdana Saham kepada publik, dan berhasil menghimpun pendanaan sebesar Rp180 miliar.
Perseroan berencana untuk memanfaatkan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, untuk: pembelian sekitar 39,96% saham PT Rainbow Tubulars Manufacture (“RTM”), anak perusahaan Perseroan yang saat ini sebanyak 60% sahamnya dimiliki oleh Perseroan; pelunasan sebagian utang usaha RTM kepada supplier dan modal
kerja RTM; serta modal kerja Perseroan.
Langkah Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dan mencatatkan sahamnya di BEI merupakan salah satu momen penting bagi Perseroan dalam perjalanan bisnisnya sebagai bagian
transformasi menjadi perusahaan terbuka (Tbk) untuk meningkatkan akses terhadap kebutuhan dana untuk mendukung ekspansi bisnis ke depannya serta meningkatkan tata kelola yang lebih baik.
Perseroan didirikan pada Oktober 2002 dan bergerak di bidang aktivitas penunjang industri minyak dan gas bumi (migas) utamanya industri pipa seamless.
Perseroan berpengalaman dalam memproduksi dan mendistribusikan produk-produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan industri migas, antara lain pipa
seamless OCTG Tubing dan Casing, Wellhead dan Christmas Tree, DrillBit, Completion Equipment serta
Wellhead Installation and Maintenance Services.
Perseroan memiliki visi untuk menjadi salah satu supplier produk dan jasa terbaik dalam bidangnya dengan kualitas pelayanan sesuai standar internasional. Perseroan saat ini didukung fasilitas produksi yang berlokasi di Batam yang berada di bawah PT Rainbow Tubulars Manufacture, Entitas Anak yang
saat ini 60% sahamnya dimiliki oleh Perseroan.
PT Rainbow Tubulars Manufacture merupakan satu-satunya pabrikan dalam negeri yang memiliki kapasitas memproduksi pipa seamless OCTG Tubing dengan standar API-5CT sebagaimana ditetapkan oleh American Petroleum Institute, sebuah institusi yang menetapkan standar di industri minyak dan gas bumi, yang digunakan dalam aktivitas eksplorasi dan eksploitasi migas di Indonesia serta melayani dan
menguasai hampir 70% dari pangsa pasar pipa seamless OCTG Tubing dalam negeri.
Perseroan berencana melakukan ekspansi usaha berupa peningkatan kapasitas produksi pipa seamless OCTG tubing melalui akuisisi lahan untuk pembangunan pabrik serta pembelian mesin-mesin produksi yang pelaksanaannya ditargetkan pada kuartal 3 tahun 2023.
Peningkatan kapasitas produksi ini merupakan upaya Perseroan meningkatkan pangsa pasar yang
diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan Perseroan ke depannya serta untuk memperkuat industri pipa lokal dalam memenuhi kebutuhan eksplorasi dan eksploitasi migas serta mengurangi ketergantungan pada produk impor sejenis dari luar negeri. Hal ini sejalan dengan
komitmen Perseroan mendukung program pemerintah yang telah menetapkan target lifting minyak dan
gas bumi sebesar masing-masing 1 Juta BOPD (barrel oil per day) dan 12 BSCFD (billion standard cubic feet per day) pada tahun 2030.Perseroan memperkirakan Pendapatan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022
sekitar Rp500 miliar serta Laba Tahun Berjalan sekitar Rp70 miliar. Untuk tahun 2023, Perseroan memproyeksikan Pendapatan konsolidasi sebesar Rp596 miliar serta Laba Tahun Berjalan sebesar
Rp84 miliar, meningkat sebesar masing-masing 19,2% dan 20%.
Perseroan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, serta semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang telah membantu
terealisasinya pencatatan perdana saham Perseroan pada Bursa Efek Indonesia.
Perseroan telah menunjuk PT UOB KayHian Sekuritas selaku Penjamin Emisi Efek dan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek untuk IPO ini.