JAKARTA,Metapos.id – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pertumbuhan polis individu meningkat pesat pada kuartal I-2022. Menariknya, di periode itu, ada 3 juta polis yang dibeli oleh nasabah dari kategori middle low income.
“Ada pertambahan jumlah pemegang polis sampai 3 juta orang di kuartal 1-2022. Ini polis nilainya kecil dan dibeli oleh nasabah middle low income, bukan premium. Ini tidak biasanya. Mungkin Covid-19 telah merenggut kerabat terdekat, sehingga ada kesadaran berasuransi. Memang sebetulnya polis asuransi bukan untuk memperkaya diri, tetapi proteksi,” papar Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu dalam konferensi pers penyelenggaraan MDRT Day Indonesia 2022, di Jakarta, Selasa (28/5/2022).
Untuk diketahui, berdasarkan data AAJI, jumlah tertanggung asransi jiwa per kuartal pertama tahun ini bertambah lebih dari 11 juta orang atau tumbuh sebesar 18,1%. Hasil ini menjadikan industri asuransi jiwa secara keseluruhan memberikan perlindungan kepada 75,45 juta orang dengan total uang pertanggungan Rp 4.245,01 triliun.
Kendati demikian, di tengah pertumbuhan jumlah polis, Togar mengungkapkan jumlah tenaga pemasar (agen) berlisensi sedikit mengalami penurunan di kuartal pertama tahun ini, sebagai dampak dari pandemi dua tahun terakhir. “Ada yang resign, jumlah agen turun menjadi 580 ribuaan saat ini, dari 600-an di tahun lalu. Ini harus jadi perhatian MDRT Indonesia. Maka rekrutmen dari sisi agen harus ditingkatkan, karena orang Indonesia, kendati ada layanan digital, tetap minta dijelaskan (tatap muka). Dan ini hanya bisa dijangkau oleh agen asuransi untuk menjelaskan,” jelas Togar.
Lebih lanjut Togar menjelaskan, rekrutmen agen adalah proses yang panjang dan berat. Untuk mencapai 580 ribu agen berlisensi saat ini, menurutnya para leader agen asuransi mendapatkan dari proses mengumpulkan sekitar 5 juta calon agen selama bertahun-tahun. “Ibaratnya dari 10 orang yang diajak, mungkin hanya 3 orang yang mau jadi agen dan hanya satu yang berlisensi. Lalu yang satu ini bertahan sampai kapan? Padahal kalau sekarang 500-an (agen berlisensi) itu mungkin hasil seleksi dari 5 juta rekrutmen, dan biaya rekrutmen 50 ribu. Jadi cost rekrutmen itu bisa Rp250 miliar,” papar Togar.
Maka dari itu menurut Togar, agen berlisensi yang bertahan hingga saat ini telah teruji. Sebab peran agen sejauh ini masih mendominasi produktivitas pendapatan premi asuransi jiwa. “Jalur keagenan memang sudah tidak dominan dari 2010 awal, beda tipis dengan bancassurance. Tetapi bancassurance itu yang jualan agen juga,” imbuhnya.
Rule Model
Kendati demikian, Togar mengingatkan bahwa belakang ini ramai dengan kasus mis-seling dan over promise. “Ini tentu praktik yang salah. Maka MDRT saya berharap jadi role model, dimana di dalam praktik penjualan mereka tidak mis-selling, over promise. Maka dalam hal kode etik harus ditularkan ke seluruh agen MDRT dan non MDRT,” pungkas Togar.
Togar juga menegaskan sejalan dengan peningkatan kinerja industri asuransi jiwa, AAJI menegaskan bahwa semua agen berjuang untuk memajukan industri asuransi dan masyarakat terproteksi asuransi. Jika ada masalah, itu ulah oknum. “Ada 600 ribuan agen, lalu ada oknum yang nakal satu atau dua orang, maka tidak bisa mengatakan semua agen tidak baik. Maka kami AAJI mengajak semua pemangku kepentingan untuk menjaga industri ini, iklim harus sehat. Boleh capai target komisi, target penjualan, target rekrutmen, tetapi jangan lupa koridornya,” jelas Togar.
Dedy Setio, Country Chair MDRT Indonesia di kesempatan yang sama mengakui bahwa rekrutmen agen dan kompetensi agen menjadi perhatian utama dari Komite MDRT Indonesia. Namun setiap tahun jumlah anggota MDRT di Indonesia terus bertumbuh seiring dengan makin meningkatnya kesadaran para agen asuransi untuk terus meningkatkan kompetensinya sebagai advisor keuangan.
Di tengah kondisi pandemi jumlah anggota MDRT Indonesia mengalami peningkatan. Saat ini jumlah anggota MDRT Indonesia mencapai 2.643 anggota (data Mei 2022). “Tentu jumlah ini kelihatan turun dari 2022 yang mencapai 3600-an member. Tetapi tahun lalu karena ada yang mendaftar untuk 2019 dan 2020, sehingga terlihat tumbuh sampai 30% jumlah member MDRT. Jadi saat ini 2.653 member itu data Mei 2022. Nanti berubah lagi data Juni 2022, karena biasanya MDRT Global memarik data member per Juli. Secara kualitas tahapanya tetap naik. Kendati intensitas tidak tinggi, tetapi tetap di jalur mendukung industri asuransi jiwa,” jelas Dedy.
Dedy menambahkan, untuk tahun 2023 pihaknya optimis jumlah anggota MDRT Indonesia dapat mencapai 3.000 member. Dia berharap, dengan meningkatnya jumlah agen MDRT di Indonesia maka akan semakin banyak agen-agen asuransi bertaraf internasional, sehingga akan meningkatkan kualitas agen asuransi di Indonesia. Dengan meningkatnya kualitas agen asuransi maka nasabahpun akan mendapatkan pelayanan yang sangat profesional sesuai code of ethics MDRT.
“Jadi tantangan kami adalah meningkatkan jumlah anggota MDRT dan menularkan spirit MDRT agar semakin banyak agen-agen asuransi yang berpredikat MDRT sehingga nasabah dapat terlayani dengan baik,” jelas Dedy.
Adapun untuk menjadi anggota MDRT, seorang agen asuransi perlu mengantongi target premi tahun pertama sebesar Rp. 523.933.800. Sementara itu, untuk masuk ke dalam kualifikasi yang lebih tinggi yakni Court of The Table (COT) dan Top of The Table (TOT), seorang agen harus mengumpulkan premi masing-masing sebesar Rp. 1.571.801.400 (3 x MDRT) dan Rp. 3.143.602.800 (6x MDRT) per tahun.
MDRT Day 2022
Salah satu dukungan MDRT terhadap perkembangan industru asuransi jiwa adalah dengan kembali menyelenggarakan MDRT DAY INDONESIA 2022 dengan konsep Hybrid Event (Offline dan Online). Tahun ini tema yang diangkat adalah Together We Rise, yang akan diselenggarakan pada tanggal 28 Juli 2022.
Committee Chair of MDRT Day Indonesia 2022, Kennedy Sumarlie menjelaskan tahun ini adalah MDRT DAY Indonesia pertama kali dilaksanakan secara hybrid setelah masa pandemi yang menggunakan konsep Round Table (Meja Bundar) sesuai dengan filosofi MDRT pertama kali berkumpul menggunakan Meja Bundar di Amerika tahun 1927.
Dengan diselenggarakan secara hybrid tetap bisa menjangkau seluruh wilayah di Indonesia yang selama ini terkendala jarak dan biaya untuk dapat hadir. Tahun ini dengan konsep hybrid, diharapkan peserta online dapat mencapai 6.000 peserta, dan peserta offline ditargetkan hanya 200 peserta.
“Dengan banyaknya keunggulan dari para pembicara yang akan kami hadirkan pada MDRT Day Indonesia 2022, tentu ini akan menjadi acara yang sayang untuk dilewatkan bagi para agen asuransi untuk mengambil banyak manfaat dan ide-ide terbaik yang dapat diaplikasikan dan bisa menjadi booster produktifitas sepanjang tahun 2022. MDRT tidak hanya mengenai produksi pribadi (personal selling), tapi MDRT mengajarkan mengenai Leadership sebagai bagian dari karir. Oleh karena itu seminar ini juga terbuka untuk diikuti semua lapisan masyarakat,” tambah Kennedy.
Adapun Pembicara dalam MDRT Day Indonesia 2022 sebagian besar merupakan para agen profesional yang telah menjadi anggota MDRT lebih dari 10 tahun, baik pembicara lokal maupun internasional.
Untuk main platform menghadirkan 6 pembicara di antaranya: Carol Kheng, Sekretaris Komite Eksekutif MDRT Global 2022, Private Wealth Consultant terkhusus untuk perencanaan estate planning terutama bagi high-net-worth individuals; Sandro Forte, TOT member selama 25 tahun, penulis buku terlaris “Dare to be Different” dan telah banyak membantu banyak perencana keuangan di lebih dari 80 negara berhasil dengan pendekatan yang unik; Felicia Putri Tjiasaka, Seorang investment storyteller and analyst di industri pasar modal selama kurang lebih 5 tahun dan juga content creator serta co-founder ternakuang.id dengan fokus meningkatkan literasi keuangan dan mendukung financial independence masyarakat Indonesia; Ferdie Darmawan, Seorang financial entrepreneur, best-selling author dari buku “Investor Sibuk”, pemilik bisnis digital insurance agency dengan omset tahunan lebih dari Rp. 100 miliar dan lebih dari 5.000 partner distribusi di seluruh Indonesia; Henry Januar, Chief Henry, pemilik brand literasi FUNNANCIAL, founder di FIRMA PELESTARIAN HARTA INDONESIA sebagai firma pertama dan satu-satunya yang membuat pendampingan harta bagi pribadi Indonesia dengan produknya BUKU PANDUAN HARTA dan Manmohan, Seorang financial advisor senior juga COT member dengan sertifikasi Chartered Financial Consultant (ChFc), Chartered Life Underwriter (CLU), Shariah Registered Financial Planner (RFP Shariah) dan juga bersertifikasi Chief Insurance Agency Manager (CIAM) dari LIMRA.
Selain itu akan ada 6 pembicara lainnya untuk MDRT Speaks yang akan memberikan ide-ide singkat dalam practice management dan juga marketing strategy. Tahun ini MDRT juga kembali menghadirkan Focus Session dimana ada 3 pembicara yang akan sharing pengalaman bagaimana mencapai top performance, newest sales idea, MDRT habits dan juga strategi-strategi jitu yang terbukti berhasil dilakukan.
Dan untuk kedua kalinya MDRT Day Indonesia menghadirkan sesi Pembicara TOT, kita sebut TOT Talks atau Top of The Table Talks, yang merupakan praktisi dan orang-orang terbaik di industri asuransi jiwa, yang justru mencapai level Top of The Table selama masa pandemi. Tentu ini akan menjadi inspirasi berharga bagi para peserta offline.