Jakarta,Metapos.id – Perusahaan yang bergerak di bidang industri filter kendaraan bermotor,PT. Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk. (IDX: AEGS) secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), setelah sukses melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di pasar primer yang berhasil menggalang dana segar sebesar Rp40 miliar.
Menurut Direktur Utama AEGS, Oey Johan Sinatra Sumawi, penawaran saham AEGS
di pasar perdana mendapatkan respons positif dari masyarakat. Terbukti dengan
penetapan harga Penawaran Umum (offering) di batas atas atau Rp100 per saham,Perseroan mampu menghimpun dana mencapai Rp40 miliar yang merupakan target optimal dari aksi korporasi ini. Seperti diketahui, pada fase Penawaran Awal (book building) harga saham AEGS dibanderol sekitar Rp90-Rp100 per saham.
“Kami bersyukur pada hari ini Perseroan telah sukses melakukan pencatatan perdana saham di Bursa. Sehingga, perubahan menjadi perusahaan go public ini merupakan milestone penting bagi kami untuk dapat terus bertumbuh, serta tidak terlepas dari upaya menciptakan good corporate governance,” kata Johan saat pelaksanaan Seremoni Pencatatan Perdana Saham AEGS di Gedung BEI Jakarta, Senin (11/9).
Selain melakukan IPO, perusahaan pemilik brand product AEGIS ini juga menerbitkan
100 juta Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para
pemegang saham baru Perseroan. Setiap pemegang empat saham baru berhak
memperoleh satu waran, sedangkan setiap satu waran memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli satu saham baru AEGS seharga Rp90 per lembar.
Lebih lanjut Johan mengungkapkan, perolehan pendanaan melalui mekanisme IPO diyakini akan mendukung penguatan kinerja operasional maupun kinerja keuangan AEGS pada tahun-tahun mendatang. “Kami memproyeksikan kinerja keuangan pada tahun ini akan mengalami pertumbuhan secara signifikan dan berlanjut pada tahuntahun berikutnya,” tegas Johan.
Mengacu pada Prospektus IPO AEGS, sebesar Rp10,31 miliar dari dana hasil
penawaran umum —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— akan digunakan oleh
Perseroan untuk pembelian lahan beserta bangunan pabrik, kantor dan gudang yang
ada di atasnya. Sedangkan, senilai Rp1,27 miliar akan digunakan untuk pembangunan gudang baru di atas lahan yang telah dibeli tersebut, sebesar Rp3,66 miliar akan digunakan untuk belanja modal pabrik penunjang operasional dan sisanya untuk modal kerja AEGS.
Pada Tahun Buku 2023, penjualan AEGS diperkirakan mencapai Rp33 miliar atau
setara dengan pertumbuhan 19,48 persen dibanding setahun sebelumnya yang
sebesar Rp27,65 miliar. Sedangkan, laba bersih tahun ini diproyeksikan melambung
66 persen menjadi Rp1,37 miliar dari capaian di Tahun Buku 2022 senilai Rp825,88 juta.
Bahkan, kata Johan, laba bersih untuk Tahun Buku 2024 bisa mencapai Rp3,05 miliar atau melesat 122,63 persen dibanding proyeksi laba bersih 2023 yang sebesar Rp1,37 miliar. Proyeksi laba bersih pada tahun depan tersebut akan ditopang perolehan penjualan yang diperkirakan mencapai Rp50 miliar atau bertumbuh 51,52 persen (year-on-year). “Pada tahun ini, EBITDA kami bisa mencapai Rp4,44 miliar, sedangkan untuk Tahun Buku 2024 diproyeksikan Rp7,13 miliar,” ungkapnya.
Johan optimistis proyeksi kinerja keuangan tersebut bisa terealisasi sesuai guidance Perseroan, karena saat ini AEGS memiliki keunggulan kompetitif terkait penguasaan pasar online. “Kami menyadari para pelanggan mulai beralih dari pembelian offline store ke online store. Melalui jalur distribusi ini, kami dapat menjangkau pangsa pasar online store, sehingga Perseroan tidak kehilangan pelanggan yang mulai beralih ke
online store,” papar Johan sembari menyebutkan bahwa saat ini AEGS memiliki 1.100 distributor.
Komposisi Direksi AEGS yang ditempati figur berusia muda tentunya terbilang lebih
melek teknologi digital. Sehingga, kecakapan di bidang ini akan semakin
meningkatkan perdagangan produk AEGIS secara ritel maupun grosir melalui ecommerce. Perlu diketahui, saat ini Oey Johan Sinatra Sumawi berusia 35 tahun,
sedangkan Jeihan Sumawi Putra sebagai Direktur AEGS berusia 30 tahun.