JAKARTA,Metapos.id – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT RMK Energy Tbk (RMKE IJ) memutuskan untuk membagikan dividen perdana sejak pencatatan saham perdananya pada tahun 2021.
RUPS RMKE menyetujui pembagian dividen sebesar Rp30,6 miliar atau setara dengan 8 persen laba bersih tahun 2022.
“Walaupun RMKE sedang fokus ekspansi untuk membangun hauling road dan fasilitas pendukung lainnya, Perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen dengan pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan ke depannya,” ujar Direktur Utama Perseroan, Tony Saputra, Selasa, 20 Juni.
Tony menambahkan, saat ini perseroan masih fokus melakukan ekspansi dengan membangun hauling road untuk memberikan pelayanan jasa logistik batubara yang seamless di Sumatera Selatan. Walau demikian, Perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen dengan pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan ke depannya.
“Pada tahun 2022, Perseroan telah mencapai target dengan sangat baik saat perekonomian dunia dan Indonesia masih belum pulih seutuhnya,” imbuh Tony.
Pada tahun ini, kata dia, manajemen perseroan optimistis untuk meningkatkan kinerja keuangan di tengah normalisasi harga batubara dengan pertumbuhan volume batu bara yang masih tumbuh untuk mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi.
Hingga periode Mei 2023, volume bongkaran kereta dan muatan tongkang telah tercapai masing-masing sebesar 41,8 persen dan 33,9 persen dari target tahun ini.
Dari segmen penjualan batu bara, volume penjualan batu bara telah tercapai sebesar 35,9 persen dari target tahun ini.
Direktur Keuangan Vincent Saputra menambahkan, untuk memastikan ekspansi berjalan dengan baik, perseroan masih mengalokasikan sebagian besar laba bersih usaha untuk dana cadangan dan laba ditahan.
Berdasarkan hasil RUPST Perseroan, dari total laba bersih tahun 2022, sebesar Rp82,5 miliar dialokasikan untuk dana cadangan dan Rp275,8 miliar dialokasikan untuk laba ditahan.
Alokasi dana tersebut masih dapat mendanai belanja modal Perseroan tahun 2023 yang ditargetkan sebesar Rp350 miliar.
“Selain dari pendanaan internal, Perseroan masih terbuka untuk peluang pendanaan dari eksternal ke depannya,” pungkas Vincent.