Jakarta, Metapos.id – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakakan bahwa efisiensi anggaran tidak terlalu berdampak signifikan terhadap kementeriannya.
Tiko sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo mengatakan sebagai kementerian yang masuk dalam kategori kecil, operasional kementerian tidak terpengaruh dengan efisiensi anggaran yang saat ini tengah digenjot pemerintah.
“Kalau BUMN kan kementerian kecil ya dalam konteks ini. Jadi buat kita enggak ada masalah,” ucapnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 11 Februari.
Menurut Tiko, sebelum ramai digaungkan efisiensi anggaran oleh pemerintah, Kementerian BUMN memang sudah melakukan itu sebagai bagian dari transformasi BUMN.
“Kita kan memang sedang dalam proses juga untuk melakukan otomasi ya peningkatan produktivitas dengan sistem IT dan segalanya,” jelasnya.
Contohnya, kata Tiko, dalam hal penyusunan laporan keuangan BUMN konsolidasi kini bisa dilakukan secara online atau daring. Dengan begitu, produktivitas bisa ditingkatkan seiring dengan efisiensi tersebut.
“Sebagai contoh laporan keuangan BUMN sekarang kan yang konsolidasi kan sudah (bisa dicek secara) online, udah bisa dibuat. Jadi memang kita sedang proses produktivitasnya kita tingkatkan dan efisiensi juga. Jadi buat kita enggak ada masalah,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, penerangan di kantor Kementerian BUMN berkurang drastis. Sejumlah lampu di lantai dasar kantor tak dinyalakan, sehingga membuat pencahayaan ruangan menjadi redup.
Bahkan, pendingin ruangan di lantai dasar hingga Masjid Ar-Rayyan Kementerian BUMN kini tidak terlalu sejuk. Berdasarkan informasi yang diterima, fasilitas olahraga yang ada di kantor kementerian kini sudah tidak lagi dioperasikan.
Menanggapi hal ini, Erick Thohir justru membantah kondisi itu sebagai bentuk pemangkasan anggaran. Menurut dia, hal ini bagian dari efisiensi karbon.
“Ini pengurangan, efisiensi daripada penyerapan karbon. Supaya karbonnya efesien. Ini kita mau coba kaca di depan kalau bisa diganti solar panel,” kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 10 Februari.
Selain itu, Erick juga tak mengonfirmasi berapa anggaran kementerian yang dipangkas. Dia mengatakan belum ada keputusan terkait pemangkasan anggaran.
Berdasarkan data yang beredar, anggaran Kementerian BUMN dipangkas hingga Rp123 miliar. Adapun anggaran yang didapat kementerian di tahun ini adalah Rp277,46 miliar. Karena pemangkasan tersebut, kini menjadi hanya sekitar Rp153 miliar.
“Saya tidak bisa komen mengenai anggaran karena belum putus, belum putus,” tutur Erick.