JAKARTA,Metapos.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani secara khusus mengundang investor dalam dan luar negeri untuk berpartisipasi dalam pembiayaan hijau yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Menurut dia, Indonesia telah berinovasi dengan merilis berbagai skema pembiayaan ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan hijau, seperti green sukuk yang berbasis syariah dan sustainable development goals (SDG) bonds.
“Saya ingin mengundang anda semua untuk mempelajari dan berpartisipasi dalam pembiayaan yang inovatif ini,” ujar di forum HSBC Summit 2022 pada Rabu, 14 September.
Dalam catatan redaksi, Indonesia menjadi salah satu negara terdepan di dunia yang mengembangkan instrumen pembiayaan hijau berbasis syariah. Tercatat bahwa hingga saat ini sudah ada dua produk green sukuk yang bernilai total 3,5 miliar dolar AS untuk pasar mancanegara dan Rp11,8 triliun di dalam negeri.
Lebih lanjut, Menkeu menerangkan pula jika dukungan pemerintah terhadap ekonomi hijau dibuktikan dengan rencana pemajakan karbon di dalam negeri.
“Kami juga memperkenalkan pajak karbon, khususnya untuk mendukung dunia usaha yang memiliki dampak karbon rendah,” tuturnya.
Meski demikian, bendahara negara mengaku skema pajak karbon belum dapat diterapkan karena masih dalam kajian implementasi mendalam.
“Perlu kalibrasi ulang secara terus-menerus karena hal ini (pajak karbon) dianggap masih memiliki dampak bagi pemulihan ekonomi nasional, apalagi setelah masa pandemi dan kini ada tenanan dari sisi suplai bahan pangan serta krisis energi,” jelas dia.